Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

7 Mitos Tentang Virus Corona: Buatan Manusia hingga Tingkat Kematian

Berikut ini tujuh mitos mengenai virus corona yang tengah terjadi di hampir seluruh dunia, mulai dari disebut buatan manusia hingga orang akan mati.

Penulis: Tiara Shelavie
Freepik
Ilustrasi virus corona - Berikut ini tujuh mitos mengenai virus corona yang tengah terjadi di hampir seluruh dunia, mulai dari disebut buatan manusia hingga orang akan mati jika terjangkit virus corona. 

Tetapi jika dilihat dari coronavirus sebelumnya, virus corona tidak akan bertahan lama pada objek mati.

6. Anak-anak tidak bisa terjangkit virus corona?

Video lucu seorang bocah lupa mengenakan masker, tetap berusaha makan kue meski mulutnya tertutup.
Video lucu seorang bocah lupa mengenakan masker, tetap berusaha makan kue meski mulutnya tertutup. (YouTube SCMP)

Siapa pun dari segala usia bisa terjangkit virus corona.

Meskipun begitu, orang yang lebih tua atau mereka yang sudah sakit sebelumnya tampaknya lebih rentan terhadap infeksi.

Sebagian besar kasus yang dikonfirmasi dari virus corona telah terjadi pada orang dewasa.

Namun ada pula anak-anak juga telah terinfeksi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

7. Orang yang terkena virus corona akan mati?

Pasien virus corona di China (kiri) dan Ilustrasi demam
Pasien virus corona di China (kiri) dan Ilustrasi demam (South China Morning Post, Albertsons)

Tingkat kematian untuk virus corona hanya sekitar 2-3%, dan para otoritas kesehatan mengatakan jumlah itu diperkirakan akan turun.

Orang yang menderita virus corona biasanya akan sakit dengan penyakit saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, mirip dengan flu biasa.

Gejalanya meliputi pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam yang bisa berlangsung selama beberapa hari.

Sebagian besar waktu, gejala akan hilang dengan sendirinya.

Penyakit ini bisa berakibat fatal tetapi kasus-kasus itu lebih jarang.

Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, orang tua dan orang yang sangat muda, ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih rendah dan lebih serius, seperti pneumonia atau bronkitis.

Mengingat bahwa ribuan orang telah terinfeksi dan pihak berwenang masih berjuang untuk menahan virus ini, bahkan angka kematian 2% pun masih mengkhawatirkan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved