Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Alasan di Indonesia Belum Ditemukan Kasus Virus Corona, Kekebalan Tubuh Hingga Kekuatan Doa

Banyak negara tetangga yang sudah ditemukan orang terjangkit virus corona, mengapa di Indonesia belum ada? Benarkah kita aman dari virus corona?

Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga melakukan zikir dan doa bersama di Masjid Agung Natuna, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Zikir dan doa bersama yang bertemakan 'Dari Natuna Selamatkan Indonesia' ditujukan untuk keselamatan dan kesehatan warga Indonesia dari wabah virus corona. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Melihat dari kejadian di Wuhan, pasien yang terjangkit novel corona virus mayoritas menunjukkan gejala seperti penyakit pneumonia.

Tanda-tandanya mengarah kepada masalah saluran pernafasan seperti batuk, pilek, demam hingga sesak napas.

Namun di Indonesia angka kematian terkait penyakit tersebut tidak meningkat secara signifikan.

“Dalam kejadian corona ini kami tidak melihat data yang signifikan terhadap peningkatan kematian kejadian pnemuomi di Indonesia. Inilah yang jadi bahan kajian,” kata Anung.

Baca: Indonesia Bebas Corona Meski 5 Negara Asia Sudah Terpapar, Organisasi Kesehatan Dunia WHO Khawatir

Baca: Terkait Virus Corona, Masih Ada WNI yang Bertahan di China, Ahli: Saya Anjurkan Tidak Perlu Pulang

Baca: Sudah 5 Negara Asia Terkena Dampak Virus Corona, Mengapa Indonesia Tidak? Ternyata Ini Penyebabnya

Warga melakukan zikir dan doa bersama di Masjid Agung Natuna, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Zikir dan doa bersama yang bertemakan 'Dari Natuna Selamatkan Indonesia' ditujukan untuk keselamatan dan kesehatan warga Indonesia dari wabah virus corona. Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga melakukan zikir dan doa bersama di Masjid Agung Natuna, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Zikir dan doa bersama yang bertemakan 'Dari Natuna Selamatkan Indonesia' ditujukan untuk keselamatan dan kesehatan warga Indonesia dari wabah virus corona. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

3. Doa yang Manjur

Terakhir alasannya adalah kekuatan doa dari seluruh masyarakat yang terkabul sehingga di Indonesia belum ditemukan virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China itu.

”Faktor lain yang menyebabkan belum ada, ya seperti yang dikatakan pak menteri doanya orang Indonesia, doanya makbul,” ungkap Anung.

Anggota PMI memberikan sosialisasi tentang virus corona kepada warga di Kota Tua Penagi, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Sosialisasi dan pembagian masker tersebut untuk memberi pemahaman kepada warga yang berada sekitar satu kilometer dari tempat diobservasinya 238 WNI pascaevakuasi dari Wuhan, Hubei, China yang memasuki hari kelima dalam keadaan sehat dan baik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota PMI memberikan sosialisasi tentang virus corona kepada warga di Kota Tua Penagi, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Sosialisasi dan pembagian masker tersebut untuk memberi pemahaman kepada warga yang berada sekitar satu kilometer dari tempat diobservasinya 238 WNI pascaevakuasi dari Wuhan, Hubei, China yang memasuki hari kelima dalam keadaan sehat dan baik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

WHO Pun Khawatir

Mengutip The Sydney Morning Herald Rabu (5/2/20) Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyebut Indonesia harus berbuat lebih banyak.

Hal itu karena kekhawatiran pada negara berpenduduk 270 juta ini yang belum melaporkan satupun kasus virus corona.

WHO menginginkan agar Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan deteksi kasus dari persipan di fasilitas kesehatan.

Hal itu menyusul serangkain warga Australia yang tinggal di Bali telah didiagnosis menderita pneumonia, namun prosedur pengujian oleh otoritas kesehatan masih terbatas.

Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, yang bekerja erat dengan Kementerian Kesehatan, mengatakan negara itu telah mengambil langkah konkret.

Termasuk penyaringan di perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani kasus-kasus potensial.

"Indonesia sedang melakukan persiapan untuk menghambat masuknya virus corona baru," kata Dr Navaratnasamy Paranietharan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved