Kamis, 2 Oktober 2025

Wabah Virus Misterius Serupa SARS Menerjang Wuhan China, 59 Orang Terinfeksi

China telah mengidentifikasi virus korona jenis baru yang menyebabkan adanya wabah pneumonia misterius yang terjadi di Wuhan China.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah

TRIBUNNEWS.COM - China telah mengidentifikasi virus korona jenis baru yang menyebabkan adanya wabah pneumonia misterius yang terjadi di Wuhan China.

South China Morning Post melaporakan setidaknya 59 orang terinfeksi virus tersebut.

Virus jenis baru yang menerjang Wuhan tersebut diketahui serupa atau "masih keluarga" dengan virus sindrom pernapasan akut berat atau SARS yang menghebohkan dunia tahun 2002-2003 lalu.

China Central Television (CCTV) mengabarkan pada Kamis (9/1/2020) bahwa identifikasi virus telah selesai dilakukan di laboratorium, genom virus tersebut juga sudah didapatkan.

Beberapa pasien yang terinfeksi dirawat di RS Jinyintan, Wuhan
Beberapa pasien yang terinfeksi dirawat di RS Jinyintan, Wuhan (SCMP/Jun Mai)

Patogen dari virus pneumonia misterius ini awalnya diidentifikasi sebagai virus korona jenis baru.

Sebelumnya, otoritas kesehatan di Wuhan mengesampingkan adanya dugaan atau hubungan SARS menjadi penyebab wabah tersebut.

Kini virus baru tersebut terbukti memiliki hubungan dengan SARS.

Namun tak seperti SARS yang telah membunuh ratusan orang di China dan Hong Kong, untuk virus ini, belum ada laporan kematian yang dilaporkan.

Bahkan 8 pasien di Wuhan, tidak lagi menunjukkan gejala-gejala penyakit.

Mereka telah dipulangkan dari rumah sakit Rabu (8/1/2020) lalu.

Badan Kesehatan Wuhan menyatakan sementara ini tidak ada laporan penularan antar manusia.

Masih dilansir SCMP, terdapat 59 kasus virus misterius di Wuhan sejak Desember 2019 lalu.

Sebagian besar pasien bekerja di pasar ikan di mana hewan-hewan liar juga dijual di sana.

Pasar tersebut kini telah ditutup.

Pasar ikan Wuhan Huanan Seafood Wholesale Market ditutup
Pasar ikan Wuhan Huanan Seafood Wholesale Market ditutup (SCMP/Simon Song)

WHO menyebutkan virus tersebut menginfeksi manusia setelah adanya kontak dengan hewan yang terinfeksi.

Kasus wabah pertama di Wuhan diidentifikasi pada 12 Desember 2019 lalu.

Sedangkan kasus terakhir terjadi pada 29 Desember 2019.

Menyusul laporan CCTV, sejumlah detail penting masih perlu digali, ujar Profesor David Hui Shu-cheong, seorang ahli pengobatan pernapasan dari Universitas Cina Hong Kong.

"Beberapa informasi penting, di antaranya hewan apa yang menjadi sumber virus, masa inkubasi dan jalur penularan, masih belum diketahui," katanya.

Virus korona dapat menginfeksi mamalia seperti babi, sapi, kucing, anjing, unta, kelelawar, tikus, juga manusia.

Dari enam virus korona manusia yang diketahui sebelumnya, empat jenis di antaranya adalah jenis yang umum dan hanya menyebabkan gejala pernapasan kecil yang mirip dengan flu.

Sedangkan dua lainnya adalah Sars, virus yang menewaskan lebih dari 700 orang di seluruh dunia setelah masuk ke China, dan sindrom pernapasan coronavirus Timur Tengah yang menyebabkan 449 kematian pada tahun 2015.

Saran Pencegahan

Dr Ho Pak-leung dari Universitas Hong Kong mengatakan virus korona baru diyakini menyebar melalui tetesan.

"Masyarakat harus mengenakan masker sekali pakai di tempat-tempat ramai," ujar Ho.

"Mereka juga harus sering membersihkan tangan."

Ia menambahkan pentingnya menjaga kebersihan toilet dengan baik.

Sebab, merujuk kasus Sars dan Mers beberapa tahun lalu, urin dan feses pasien yang terinfeksi dapat membawa banyak virus korona yang dapat menular ke orang lain.

"Jika menggunakan toilet umum, gunakan alkohol dan tisu untuk membersihkan dudukan toilet sebelum menggunakannya, dan tutup penutup jok sebelum menyiram," katanya.

Pusat Perlindungan Kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari mengunjungi pasar basah ketika di luar negeri.

Sembarangan menyentuh hewan juga tidak direkomendasikan.

Hindari pula mengkonsumsi daging hasil buruan liar.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved