Minggu, 5 Oktober 2025

Caring People 2019 : Nutrisi yang Sesuai untuk Pasien Kanker

Menjaga pola makan dan berat badan, menghindari rokok dan alkohol sangat diperlukan untuk menekan risiko kanker

Editor: Eko Sutriyanto
ist
kanan ke kiri, DR. Rebecca N Angka M.BIOMED, Penanggung Jawab Klinik Utama dan Sasana Marsudi Husada Yayasan Kanker Indonesia, Dr. Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK (K), Dokter Spesialis Gizi Klinik, Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM dan dr. Klara Kurnia (moderator) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian utama di Indonesia.

Data Riset Kesehatan Dasar 2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per seribu penduduk di 2013 menjadi 1,79 per seribu penduduk di 2018.

"Di tahun 2018, penderita penyakit kanker terdapat 18,1 juta kasus baru kanker dengan angka kematian sebesar 9,6 juta," kata  Penanggung Jawab Klinik Utama dan Sasana Marsudi Husada Yayasan Kanker Indonesia,  dr Rebecca N Angka M. Biomed membuka seminar awam dengan tema “Nutrisi yang Sesuai Untuk Pasien Kanker di Sasana Marsudi Husada Yayasan Kanker Indonesia, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (26/10/2019).

Ia menyatakan, kanker disebabkan oleh multifaktor, hanya 5-10% yang merupakan faktor gen selebihnya karena faktor lingkungan termasuk di antaranya makanan sebesar 30-35%, tembakau 25-30%, infeksi 15-20%, obesitas 10-20%, hingga alkohol 4-6%.

"Itulah mengapa menjaga pola makan dan berat badan, menghindari rokok dan alkohol sangat diperlukan untuk menekan risiko kanker. Bagi mereka yang saat ini sedang menjalani perawatan kanker," kata dr Rebecca.

Ia menyampaikan pasien untuk tetap mengikui saran dokter, baik menjalani terapi, menerapkan nutrisi yang sesuai, dan melakukan aktivitas fisik.

Baca: Liburan Bareng Keluarga, Wanita Ini Justru Temukan Kanker Payudara Saat Lewati Kamera Thermal

Dr. Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK (K), Dokter Spesialis Gizi Klinik, Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM pengaturan nutrisi merupakan salah satu faktor penting bagi pasien kanker.

Terapi nutrisi yang sesuai dapat membantu meningkatkan keberhasilan dari terapi yang dijalani pasien kanker, baik itu kemoterapi maupun radioterapi.

Apabila pasien mendapatkan nutrisi yang tidak sesuai, pasien tidak akan memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas secara normal maupun untuk memenuhi kebutuhan gizi minimal yang tubuh butuhkan untuk menunjang obat kemoterapi maupun sinar radiasi dari radioterapi.

"Hal ini, tentu akan mempengaruhi perjalanan penyakit dan keberhasilan terapi pasien kanker," katanya.

Pada umumnya, pemenuhan nutrisi untuk pasien kanker itu sendiri merupakan suatu tantangan tersendiri bagi semua masyarakat peduli kanker, pasien kanker kerap enggan untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan anjuran tenaga medis karena merasakan efek samping dari sel kanker itu sendiri maupun terapi yang dijalani seperti sariawan, mual, muntah, dan diare.

Hal itu tentu akan mempengaruhi kedisiplinan dan juga motivasi pasien kanker untuk makan. Apabila pasien menghadapi kesulitan untuk mengonsumsi nutrisi secara oral, maka dapat diberikan nutrisi enteral (makanan cair) baik natural maupun formula komersial.

Baca: Ibu Telantarkan Anaknya Karena Divonis Kanker & Hidup Beberapa Bulan Lagi, Tapi Keajaiban Terjadi

Dokter gizi yang juga merupakan anggota dari Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) ini lebih lanjut menyampaikan bahwa pasien kanker sebenarnya tidak memiliki pantangan asupan makanan.

Pasien kanker justru perlu mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, makanan berprotein tinggi yang mengandung asam amino esensial, dan asupan EPA dari minyak ikan.

EPA adalah suatu asam lemak esensial (lemak yang dibutuhkan tubuh dan didapat dari makanan) dan bersumber dari ikan laut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved