Minggu, 5 Oktober 2025

Ampuh Mana? Operasi Bariatrik atau Sedot Lemak untuk Turunkan Berat Badan

Obesitas atau kegemukan yang kerap menjadi sumber penyakit pun memunculkan upaya si penderitanya mmeilih sedot lemak atau juga operasi bariatrik.

Penulis: Anita K Wardhani
Shutterstock
Ilustrasi. 

Bahkan untuk makan, apalagi mandi harus dibantu. Sehari-hari hanya bisa tiduran saja.

Kadar gula darahnya juga tinggi, dan sudah masuk menderita diabetes mellitus, yakni 400 mg/dl. Padahal normalnya kadar gula darah 140 mg/dl.
Titi Wati merupakan salah satu contoh obesitas morbid, yakni berat badan berlebih dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) lebih dari 37,5.

Titi Wati pun sudah menjalani operasi bariatrik atau bedah/pemotongan lambung untuk menurunkan berat badannya.

Tak hanya sampai operasi, upaya Titi Wati menurunkan bobot tubuhnya berlanjut. Ia harus menjalani diet ketat dengan pengawasan tim medis RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya pun harus dijalani Titi Wati.

Titi Wati yang sangat hobi mengonsumsi gorengan dan es harus melupakan kudapan favoritnya.

Selama di rumah Titi Wati hanya diberikan tahu dan telur .

Menunya kemudian diganti dengan bubur dan buah.

Baca: Bawa Beras, Ikan Asin dan Sambel saat ke Turki, Ayu Ting Ting Ternyata Pakai Baju Harga Fantastis

Herlina, anaknya mengatakan, selama tiga minggu ini dia memberikan makan untuk ibunya sesuai dengan yang ditentukan oleh dokter.

Pada minggu pertama hanya diberikan tahu dan telur tiga kali sehari semalam, kemudian dalam dua minggu ini diberikan bubur dan buah semangka, serta pepaya.

"Mamah itu makan hanya tiga kali sehari, itupun sering kenyang sehingga makanan yang diberikan sering tidak dihabiskan, karena setelah operasi pengecilan lambung makanan susah masuknya, perutnya kenyang duluan," ujarnya.

Titi mengatakan, dia memang kadang bosan memakan makanan yang dianjurkan dokter.

Lebih dari sebulan menjalani diet tersebu, rasa bosan melanda Titi Wati.

Titi Wati pun terkadang curi-curi, memakan makanan lainnya di luar menu yang dianjurkan tim medis.

Kerupuk dan ikan asin yang merupakan makanan kesukaanya sebelum operasi dilakukan, kembali dimakan oleh Titi Wati.

Pihak Dokter RS Doris Sylvanus Palangkaraya, terus berupaya menurunkan berat badan Titi Wati meski pencapaian penurunan berat badannya belum signifikan, namun pihak dokter terus berupaya membantu titi dalam menurunkan berat badannya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved