Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibu Ani Yudhoyono Sakit

Ani Yudhoyono Sakit Kanker Darah, Bisakah Stres Jadi Pemicu?

Ani Yudhoyono atau Kristiani Herawati, istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono diketahui tengah mengidap kanker darah.

TRIBUN/HO/ANUNG ANINDITO
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) mengusap kepala istrinya Ani Yudhoyono (kanan) yang tengah menjalani perawatan di sebuah Rumah Sakit di Singapura, Selasa (12/2/2019). Ibu Negara ke-6 Ani Yudhoyono terindikasi menderita penyakit kanker darah sehingga harus menjalani perawatan isntensif. TRIBUNNEWS/HO/ANUNG ANINDITO 

TRIBUNNEWS.COM - Ani Yudhoyono atau Kristiani Herawati, istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono diketahui tengah mengidap kanker darah.

SBY sendiri mengatakan bahwa istrinya sedang dirawat intensif di National University Hospital Singapura.

Ibu Ani telah dirawat sejak 2 Februari atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.

"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah," kata SBY dari Singapura sebagaimana dilansir pada laman Kompas.com, Rabu (13/2/2019).

Di usia 66 tahun, Ani Yudhoyono justru divonis kanker darah padahal selama ini terlihat begitu aktif menjalani kegiatan yang padat.

Sementara faktor-faktor penyebab kanker sendiri dapat disebabkan oleh berbagai macam termasuk genetik, lingkungan, dan makanan, apakah stres juga dapat sebabkan kanker?

Bisakah Stres Menyebabkan Kanker?

Selama bertahun-tahun, banyak penelitian ilmiah telah mencoba menentukan apakah stres dapat menyebabkan kanker, atau membuatnya tumbuh lebih cepat.

Ketika tubuh sedang stres, ia melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.

Yakni hormon yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi tertekan (tidak berfungsi dengan baik).

Itulah sebabnya Anda mungkin memperhatikan bahwa kadang-kadang dalam hidup Anda ketika Anda berada di bawah banyak tekanan, Anda terserang penyakit.

Para ilmuwan percaya bahwa penekanan sistem kekebalan ini dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap kanker seperti limfoma.

Baru-baru ini, para peneliti mulai menyelidiki hubungan antara stres dan genetika.

Mereka telah menemukan bahwa situasi yang menekan dapat menyebabkan gen tertentu menjadi aktif dan yang lain dinonaktifkan, yang mengarah pada perubahan yang berpotensi berdampak pada pertumbuhan kanker.

Stres dan Hasil

Halaman
12
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved