Rabu, 1 Oktober 2025

Anak Anda Susah Makan? Ini 10 Solusi untuk Orangtua Tanpa Harus Mencak-mencak

Jika Anda, orangtua, sudah menyerah membujuk anak susah makan, maka Anda dapat mencoba beberapa cara berikut ini.

Editor: Willem Jonata
mysweetgreens.com
Anak susah makan 

TRIBUNNEWS.COM - Membujuk anak susah makan untuk menyantap makanannya memang bikin pusing kepala. Padahal, kebutuhan gizi dan nutrisi anak harus terpenuhi dengan baik untuk pertumbuhan serta perkembangannya.

Berbagai cara pun dilakukan orangtua agar anak susah makan jadi mau makan. Namun, terkadang anak justru lebih memilih makanan yang ingin dikonsumsinya.

Jika Anda sudah menyerah dengan cara yang biasa digunakan, maka dapat mencoba beberapa cara berikut ini.

Tanpa perlu marah dan teriak, Anda bisa membantu anak menyukai serta menghabiskan makanan mereka.

1. Hargai selera makan anak

Dikutip dari laman mayoclinic.org, jika anak tidak lapar jangan memaksa mereka untuk makan. Sebab, hal ini bisa memicu perdebatan sehingga anak semakin tidak mau makan.

Selain itu, anak mungkin akan berpikir jika waktu makan diisi dengan kecemasan dan frustrasi sehingga menjadi kurang peka terhadap rasa lapar.

Baca: Yakin Isi Kulkas Kita Terjamin Kesehatannya? Yuk Ikuti Trik Menyimpan Makanan Menurut Ahli Gizi

Sebaiknya, sajikan porsi kecil untuk menghindari memberi anak banyak makanan dan membuat kesempatan anak agar mandiri untuk meminta makanan lebih banyak.

2. Tetap pada rutinitas

Sajikan makanan dan camilan di waktu yang hampir sama setiap hari. Bila anak memilih untuk tidak makan, kebiasaan waktu mengonsumsi camilan akan menawarkan kesempatan anak untuk makan makanan bergizi.

Anda bisa memberikan susu atau jus dengan makanan, selain itu tawarkan pula air putih di antara waktu makan dan camilan.

3. Bersabar ketika mengenalkan makanan baru pada anak

Saat Anda memberikan makanan yang baru pada anak, biasanya anak hanya menyentuh atau mencium makanannya saja, bahkan mungkin anak makan sedikit potongan-potongan kecil dan berusaha untuk mengeluarkannya kembali.

Meski begitu, jangan menyerah Anda karena butuh kesabaran sehingga anak mau mengonsumsi makanan mereka.

Dorong anak berbicara mengenai warna, bentuk, aroma, dan tekstur makanan, bukan hanya tentang rasa makanan saja.

Sajikan pula makanan baru bersama dengan makanan favorit anak. Tetap berikan pilihan sehat kepada anak hingga mereka menyukai makanan baru yang diberikan.

4. Jangan menjadi koki pesanan singkat

Menyiapkan makanan terpisah untuk anak setelah ia menolak makanan asli bisa jadi mendorong anak untuk memilih makanan lain.

Maka itu, biarkan anak tetap berada di meja dengan waktu makan yang sudah ditentukan.

5. Jadikan cara makan menjadi menyenangkan

Sajikan brokoli dan sayuran lainnya dengan saus favorit anak. Potong makanan menjadi berbagai bentuk dan tawarkan makanan sarapan sebagai menu untuk makan malam.

Sajikan pula dengan berbagai makanan yang berwarna cerah.

6. Ajak anak memilih bahan makanan sendiri

Saat berada di toko bahan makanan, minta bantuan anak untuk memilih buah, sayuran, dan makanan sehat lainnya.

Jangan membeli sesuatu yang tidak ingin anak Anda makan.

Ketika di rumah, libatkan anak untuk membantu Anda membilas sayuran, mengaduk adonan atau mengatur meja.

7. Berikan contoh yang baik

Jika Anda mengonsumsi beragam makanan sehat, biasanya anak cenderung akan mengikutinya.

8. Jadilah kreatif

Jangan berpusat pada menu makanan yang itu-itu saja, jadilah kreatif dengan membuat pilihan makanan lainnya.

Seperti menambahkan brokoli cincang atau paprika hijau ke saus spageti, sereal dengan irisan buah, atau wortel ke dalam sup.

9. Minimalkan gangguan

Matikan televisi dan gadget lainnya saat anak makan. Ini akan membantu anak fokus pada makanan mereka.

Sebab, iklan televisi juga dapat mendorong anak untuk menginginkan makanan yang bergula atau kurang bergizi.

10. Jangan menawarkan makanan penutup sebagai hadiah

Jangan langsung memberikan anak makanan penutup, karena bisa meningkatkan keinginan anak untuk makan permen.

Berikan makanan penutup hanya satu atau dua kali dalam seminggu. Pilih makanan penutup dengan buah, yoghurt atau pilihan sehat lainnya.

Jika Anda khawatir anak menjadi pemilih dalam hal makanan, maka perlu konsultasikan dengan dokter anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terganggu.(*)

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved