Obesitas Bisa Melanda Semua Kalangan Usia
Tingginya tingkat penderita obesitas atau kegemukan ternyata tidak hanya didominasi oleh kalangan dewasa.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAWA BARAT - Tingginya tingkat penderita obesitas atau kegemukan ternyata tidak hanya didominasi oleh kalangan dewasa. Tapi bisa melanda semua semua kalangan usia.
Bahkan Ada yang mengalami obesitas sejak baru lahir. Hal itu disampaikan Head of Health Committe Nutrifood, Moch Aldis Rusliadli, SKM, CNWC, di acara Media Gathering di Bavarian Haus, Bogor, Jawa Barat, Rabu malam (11/7/2018).
Semakin menyebarnya fenomena kegemukan itu hingga kalangan anak-anak, membuat Pemerintah dan sejumlah lembaga pun turun tangan dalam menurunkan angka obesitas pada anak-anak.
Perlu diketahui, obesitas memang bisa memicu munculnya sejumlah penyakit.
Para penderita obesitas biasanya mengalami gangguan kesehatan dan mengalami resiko terkena 'penyakit berat' jauh lebih besar dibandingkan mereka yang tidak memiliki kelebihan berat badan.
Obesitas bisa memicu penyakit seperti stroke, diabetes, hingga serangan jantung. Saat ini masyarakat memang sudah mulai memperhatikan pola makan yang sehat.
Namun faktanya, masih saja ada yang tidak menyadari dan terus mengkonsumsi makanan kurang sehat karena didukung faktor lingkungan.
Mereka yang mengalami obesitas, khususnya para generasi milenial kerap mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan yang bisa menimbulkan kelebihan berat badan, seperti lemak dan gula.
Terlebih generasi saat ini juga sebagian tidak terlalu menyukai olah raga.
Dalam sebuah hasil survei, kata Aldis, terdapat 40,7 persen orang mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi dan memicu kolesterol.
Pengkonsumsian itu dilakukan lebih dari sekali dalam sehari.
Sedangkan untuk di Indonesia khususnya, sebanyak 44 persen orang cenderung memilih makan di luar rumah dan itu berlangsung 1 hingga 3 kali dalam seminggu.
Kegiatan makan di luar itu juga beragam, mulai dari hanya untuk mengkonsumi snack ringan hingga makan makanan berat.
Aldis kemudian menjelaskan bahwa kebiasaan kurang sehat yang dilakukan masyarakat itu meningkatkan kalori cukup tinggi bagi tubuh.
"Kebiasaan ini dapat menambah 43 persen kalori dari kebutuhan harian tubuh," kata Aldis.(*)