Jangan Tunggu Nyawa Terancam, Begini Mendeteksi Stroke dalam Satu Menit
Makin lama stroke tidak ditangani, makin besar risiko penderitanya mengalami gangguan bicara, kemampuan berpikir, perubahan perilaku, bahkan kematian.
Pertama, tes senyum.
Pasien atau orang yang diduga stroke diminta untuk tersenyum dan memamerkan gigi mereka.
Tes tersebut dilakukan untuk mendeteksi apakah ada kelemahan dari salah satu sisi wajah.
Kedua, pasien diminta menutup kedua mata mereka dan mengangkat kedua tangannya.
Umumnya, pasien stroke tidak bisa mengangkat kedua tangannya dengan tinggi yang sama karena salah satunya lemah.
Ketiga, pasien diminta mengulang kalimat sederhana.
Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah artikulasi pasien jelas dalam berbicara.
Kesulitan berbicara adalah gejala klasik pada orang yang terserang stroke.
Ketahui lebih awal
Pada dasarnya, stroke bisa dicegah, bahkan sebelum terjadi gejala.
Seperti diketahui, stroke punya kaitan erat dengan kadar Kolesterol dalam darah dan juga tekanan darah.
Untuk mengetahui normal tidaknya kadar Kolesterol dan tekanan darah, ada baiknya memeriksakan kesehatan secara rutin.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kadar normal Kolesterol adalah kurang dari 200 miligram per desiliter (mg/dl).
Kadar 200 mg/dl sampai 239 mg/dl sudah masuk kategori batas atas, dan kadar melebihi 240 mg/dl telah dianggap berbahaya.
Thinkstock - Ilustrasi deteksi stroke.
Sementara itu, kadar normal tekanan darah orang dewasa ada di kisaran 120/80 mmHg hingga 140/90 mm Hg.