Senin, 6 Oktober 2025

Teknologi Gamma Knife Memungkinkan Pasien Jalani Operasi Otak Tanpa Risiko Bedah

teknologi gamma knife. Tindakan ini, kata dia, memungkinkan pasien menjalani operasi otak tanpa risiko bedah.

Siloam International Hospitals
President Director Siloam International Hospitals, Romeo F Lledo (ketiga dari kanan) dan Chief Operations Officer & Medical Physics Specialist GKCI, Sajeev Thomas Ph.D, MACPSEM, HCPC, MSc. RP (kanan) berfoto bersama (dari kiri ke kanan) Chief Operation Officer dr. Andry MM. MH.Kes, Corporate Affairs Director Siloam Hospitals Group/Siloam International Hospitals, S. Budisuharto, Direktur GKCI Dr. dr. Lutfi Hendriansyah, SpBS serta para pasien dari GKCI pada Gala Dinner Gamma Knife Center Indonesia di Jakarta, Sabtu (2/4/2016) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Gamma Knife Center Indonesia (GKCI) menggelar malam apresiasi sebagai ungkapan syukur atas kontribusi para spesialis yang menggunakan teknologi mutakhir dalam menangani pasien tumor di Jakarta, Sabtu (2/4/2016) malam.

Manajemen GKCI juga mengundang pasien beserta keluarga mereka untuk tetap menjalin tali silaturahmi yang mengikat kepercayaan dengan dokter.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur GKCI Dr dr Lutfi Hendriansyah, SpBS memaparkan teknologi gamma knife.

Tindakan ini, kata dia, memungkinkan pasien menjalani operasi otak tanpa risiko bedah.

Setelah selesai tindakan, lanjut dia, pasien tidak memerlukan rawat inap yang lama, pun rasa sakitnya dapat diminimalisir. 

"Tim hanya akan memberikan penyuntikan obat lokal anestesi pada empat area tempat pemasangan pin, yaitu untuk alat stereotaktik frame yang menjadi sumbu koordinat tumor di kepala," kata dia.

Dr Lutfi yang juga spesialis bedah saraf Siloam Hospitals Lippo Village menjelaskan, Gamma Knife Perfexion yang dipasang di GKCI adalah alat Gamma Knife Perfexion pertama yang dipasang di Indonesia dan Asia Tenggara.

"Ini merupakan model kelima dari jenis yang ada. Pada jenis Perfexion prinsip kerja alatnya lebih sederhana dan jauh lebih efisien serta akurat jika dibandingkan dengan model-model sebelumnya," ujar dia.

Sementara itu di tempat yang sama, terkait perannya dalam dunia ilmiah kedokteran, Chief Operations Officer & Medical Physics Specialist GKCI, Sajeev Thomas Ph D, MACPSEM, HCPC, MSc RP menyatakan, Gamma Knife menawarkan alternatif tindakan yang jauh lebih nyaman untuk pasien yang tidak memungkinkan dilakukan dengan bedah otak konvensional.

"Kehadirannya di Indonesia melalui Siloam Hospitals diresmikan pada Juli 2012. Hingga Maret 2016 ini telah melayani 400 pasien sementara secara global di seluruh dunia Gamma Knife telah melakukan tindakan radio surgery pada sekitar 750.000 pasien," jelasnya.

Dukungan atas pelayanan GKCI ini tidak lepas dari peran Siloam Hospitals Group yang menjadi rumah bagi pasien dengan diagnosa tumor.

Chief Operation Officer dr. Andry MM. MH.Kes berharap Siloam memiliki visi dan misi yang jelas tentang pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Kami berharap dengan kehadiran GKCI di Siloam yang sudah berjalan selama empat tahun juga dapat menjaga kepercayaan masyarakat," tutur dia.

Sedangkan, President Director Siloam International Hospitals, Romeo F Lledo mengatakan, investasi alat dan fasilitas Gamma Knife yang dikeluarkan sekitar Rp 50 miliar.

Dia juga menyatakan, layanan tersebut hanya ada di Siloam Hospitals Lippo Village Karawaci dan saat ini belum ada rencana lain untuk mengadakannya di tempat lain.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved