Rabu, 1 Oktober 2025

Konsultasi Gigi dan Mulut

Adakah Obat untuk Gigi Nyeri dan Gusi Turun untuk Usia di Atas 50 Tahun?

Umur saya sudah di atas 50 tahun, dan gusi saya sudah turun, tanda-tanda uzur. Apa ada obat untuk menyehatkan gusi

TRIBUNNEWS.COM  - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: [email protected].
Semua jawaban akan ditayangkan di www.presnapress.com.

Pertanyaan Pembaca

Ibu Dokter,
Umur saya sudah di atas 50 tahun, dan gusi saya sudah turun, tanda-tanda uzur. Apa ada obat untuk menyehatkan gusi supaya tidak turun terus? Dan, nyeri gigi sangat terasa. Agak goyang pula giginya.
Adakah, obat untuk menyehatkan gigi saya tersebut?
 Terimakasih, Dok.. (Nasser, 50 tahun)

Jawaban:
Bapak Nasser yang baik, terimakasih atas pertanyaannya.
Sesuai kodrat alamiahnya, sejalan dengan bertambahnya usia kita, raga kita tentu akan merenta, Bapak.. Tetapi terkait kondisi kesehatan gigi-geligi serta gusi kita, yang paling sering terjadi, progresivitas anomalinya bukan akibat proses alamiah, tetapi sebagai imbas dari buruknya tingkat kebersihan serta rendahnya grade kesehatan gigi-geligi serta gusi kita akibat faktor ketidaktahuan maupun kelalaian/ketidakdisiplinan kita merawat dan menjaganya selama ini, Bapak.

Khusus soal penyakit gusi, prosentase tertinggi pencetus kejadiannya yakni: akibat keberadaan karang gigi yang tidak dibersihkan rutin per 6 bulan sekali, Bapak.. Sehingga secara destruktif juga mencetuskan kejadian kerusakan jaringan  pendukung gigi, termasuk tulang penyangga sang gigi.

Kondisi tersebut merupakan penyebab utama turunnya gusi serta kurangnya rigiditas jaringan penopang gigi akibat proses destruksi tulang penyangga gigi, sehingga area cementum akar gigi terbuka, lapisan dentin terbuka, tubuli dentinalis terbuka dan memunculkan symptom rasa linu pada fase awalnya, yang pada gilirannya akan berimbas terganggunya kesehatan jaringan pulpa gigi akibat terbukanya akses jaringan pulpa gigi dengan dunia luar oleh terbukanya lapisan dentin gigi, yang dampak lanjutnya  dapat mengakibatkan kegoyahan gigi hingga lepasnya gigi dari soket(kantong gigi)-nya dengan mudah, Bapak..  Hal yang dapat berlangsung kronik tanpa keluhan berarti di fase awalnya.

Yang sering saya temukan sehari-hari dalam praktek saya yakni: keluhan gusi yang mudah berdarah, goyahnya gigi, hingga lepasnya gigi tanpa keluhan pendahulu yang dirasa cukup mengganggu sebelumnya.

Itulah mengapa, upaya rutin membersihkan karang gigi serta pilihan untuk segera merawatkan kasus anomali gigi-geligi dan rongga mulut sedini mungkin seyogyanya dijadikan komitmen, agar upaya pencegahan berlanjutnya kasus anomali yang tanpa keluhan nyeri berarti tapi berimbas cukup destruktif (semisal pada kasus anomali pada area jaringan penyangga gigi) tersebut dapat dihindari dan diantisipasi sedini mungkin.

Itulah mengapa, saran satu-satunya yang dapat saya berikan ke Bapak hanyalah: sesegera mungkin mengontrolkan, memeriksakan, serta merawatkan kasus anomali yang Bapak keluhkan tersebut ke dokter gigi terdekat pilihan Bapak.

Andai diperlukan, usai dilakukan upaya pembersihan karang gigi, maka untuk kasus kegoyahan gigi dalam derajat tertentu, dokter dapat melakukan upaya pengikatan-penguatan gigi (splinting), baik yang bersifat sementara maupun permanen. Pada kasus tertentu lain, ketika dukungan jaringan keras penyangga gigi telah sedemikian mengecil, bila memungkinkan dan sesuai indikasinya, maka dapat dilakukan upaya mempertebal/meninggikan jaringan keras penyangga gigi melalui tindakan bedah minor, implantasi, maupun procedure baku lainnya.  

Dan, adalah bijak untuk menyampaikan informasi detail anomali kesehatan umum yang barangkali juga sedang Bapak derita ke sang dokter gigi (semisal ada tidaknya kasus kencing manis, kondisi tekanan darah, hasil general check up terakhir, kondisi kesehatan jantung Bapak, ada tidaknya kasus alergi, dan info medic personal Bapak lainnya) demi kelancaran proses pelaksanaan tindakan perawatan yang mungkin akan dijadualkan ke Bapak. Meski secara procedural, upaya konsultasi ke dokter spesialis lain yang sesuai akan tetap dilakukan sang dokter gigi setiap sebelum melakukan proses tindakan beresiko.

Mohon segera ditindaklanjuti, ya Bapak. Demikianlah. semoga penjelasan sederhana saya kali ini dapat bermanfaat bagi Bapak dan keluarga. Salam sehat dari saya.

Tags
gigi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved