Senin, 29 September 2025

Ingat, Katarak Bukan Penyakit

Dr Donny V Istiantoro, SpM, dokter spesialis mata menegaskan katarak adalah kelainan pada mata karena faktor degeneratif atau penuaan umur.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto Ingat, Katarak Bukan Penyakit
TRIBUN SUMSEL/M.AWALUDDIN FAJRI
Bakti sosial operasi katarak bagi masyarakat wilayah Palembang, Jumat (8/2/2013). Operasi katarak ini terselenggara atas kerjasama Markas besar angkatan darat, Kodam II/Sriwijaya, Perdami Cabang Sumatera Selatan dan PT Sido Muncul. Pelaksanaan operasi katarak ini dimulai dari pengecekan kesehatan mata dari pasien kemudian setelah dilakukan pengecekan kesehatan mata, pasien dibawa ke ruang operasi untuk dilakukan tindakkan selanjutnya dengan mengoperasi mata pasien yang terkena katarak (TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dr Donny V Istiantoro, SpM, dokter spesialis mata menegaskan katarak adalah kelainan pada mata karena faktor degeneratif atau penuaan umur. Lain halnya dengan glaukoma yang disebabkan oleh diabetes.

"Setiap orang pasti akan mengalaminya. Katarak sama seperti ubanan," kata dr Donny, Sabtu (15/6/2013).

Umumnya katarak dialami oleh mereka yang berusia di atas 60 tahun. "Namun bisa saja lebih dari itu, bila Anda menjalani pola hidup sehat. Misal banyak mengonsumsi makanan antioksidan. Zat ini kan antiaging," kata dr Donny.

Katarak dapat disembuhkan dengan menjalani operasi mata. Seiring perkembangan zaman, operasi katarak zaman sekarang terbilang lebih canggih, akurat, dan praktis.

"Blade-less operation misalnya. Sayatan tak lebih dari 1 mm. Tak ada luka sehingga tak perlu dijahit dan diperban. Prosedurnya hanya berlangsung dua sampai tiga menit," ujar dia.

Aman di Negeri Sendiri

Dalam kesempatan yang sama dr Darwan M.Purba, SpM, ahli mata senior sekaligus Presiden Direktur Jakarta Eye Center (JEC), juga memaparkan prestasi yang diraih oleh Jakarta Eye Center cabang Kedoya.

Rumah sakit mata ini berhasil melakukan operasi mata dengan angka 0 persen infeksi pascaoperasi atau post-operative endophthalmitis.

Pencapaian ini bahkan membuktikan melampui standar acceptable dari prosentase kejadian infeksi yang ditetapkan European Society of Cataract & Reactive Surgeons (ESCRS) yakni 0,015 - 0,5 persen.

Dibuka pada 2 April 2012, dalam kurun waktu setahun, JEC Kedoya telah menjalankan lebih dari 5.971 operasi intraokular, 3.130 di antaranya adalah tindakan operasi katarak.

JEC Kedoya menjadi rumah sakit pertama di Indonesia dengan 0 persen infeksi.

Menurut data West et Al, dalam periode 1994 hingga 2001, rumah sakit mata di Amerika masih mengalami post-operative endophthalmitis sebesar 0,25 persen.

Sementara di Singapura, post-operative endophthalmitis masih menyentuh angka rata-rata 0,1 persen hingga 2001.

"Ini membuktikan Indonesia adalah negara yang sangat aman untuk menjalani operasi mata," kata dr Darwan.

Keberhasilan ini tak lepas dari berbagai faktor mulai dari kecanggihan teknologi medis yang digunakan seperti feco dan blade-less operation ketrampilan dokter, team work dengan para suster, dan ruang operasi yang steril dan higienis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan