Tribun Jakarta Health
Sebaiknya Jangan Berikan Madu Kepada Bayi
Secara medis, pemberian madu untuk bayi berusia kurang dari setahun tidak disarankan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Madu merupakan jenis obat alami yang memiliki khasita mujarab untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun secara medis, pemberian madu untuk bayi berusia kurang dari setahun tidak disarankan.
Peringatan akan bahaya madu untuk bayi ini disampaikan seorang dokter spesialis anak, dr. Ariani Dewi Widodo, SpA. "Perlu saya tekankan adalah pemberian madu. Orangtua sering memberikan madu ke bayi. Padahal madu itu sangat tidak baik untuk anak di bawah usia satu tahun," kata Ariani.
Madu adalah kegemaran kuman Clostridium botulinum. Toksinnya bernama Botulinum Toxic alias botoks. Botoks merupakan pelumpuh otot, yang biasanya disuntik di kulit. Akibat penggunaan madu ke bayi, usus bayi yang belum rapat masuk Clostridium botulinum berefek kesehatan yang tidak diinginkan. Tetapi pada anak di atas satu tahun tidak cenderung berefek karena ususnya semakin lama, semakin matang.
Meski kasusnya jarang, penyakit tersebut bisa berakibat serius. Ahli dari The Food Standards Agency, Inggris, menyebut pada bayi yang sistem pencernaannya belum sempurna, bakteri Clostridium botulinum bisa berkembang dan memproduksi racun mematikan penyebab botulisme.
Bayi yang menderita botulisme akan mengalami kelemahan otot dan masalah pernapasan. Karena itu, para ibu tidak disarankan memberikan madu, bahkan sebagai obat atau pemanis makanan.
Bayi berusia kurang dari enam bulan sebaiknya hanya diberikan ASI. Menurut dr. Ariani Dewi Widodo, SpA, jika seorang ibu mampu memberikan ASI eksklusif minimal enam bulan akan lebih baik. Apalagi jika ASI diberikan sampai dua tahun.
ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. Karena komponennya telah disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Jadi Anda tak perlu menambahkan makanan lainnya, kecuali setelah enam bulan.
Berita lengkap ada di Tribun Jakarta Digital Newspaper.