Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ben Gvir Bangga Aktivis Kemanusiaan Diperlakukan Kasar di Penjara Ketziot

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa ia "bangga" atas perlakuan kasar yang dialami para aktivis.

Editor: Muhammad Barir
khaberni
BANGGA SIKSA AKTIVIS- Kementerian Luar Negeri Israel dan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa ia "bangga" atas perlakuan kasar yang dialami para aktivis kemanusiaan selama di penjara Ketziot. 

Kementerian tersebut bersikeras bahwa cerita-cerita tentang perlakuan buruk tersebut adalah "kebohongan yang tak tahu malu", sementara Ben-Gvir mengatakan bahwa ia "bangga" atas perlakuan kasar yang dialami para tahanan di penjara Ketziot.

"Saya bangga kita memperlakukan 'aktivis armada' sebagai pendukung terorisme. Siapa pun yang mendukung terorisme adalah teroris dan pantas mendapatkan kondisi seperti teroris," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

"Jika ada di antara mereka yang mengira akan datang ke sini dan menerima karpet merah serta terompet – mereka salah," kata Ben-Gvir, yang terekam sedang mengejek para aktivis saat mereka dibawa ke darat.

“Mereka seharusnya memahami kondisi di penjara Ketziot dengan baik dan berpikir dua kali sebelum mendekati Israel lagi.”

Sebaliknya, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa klaim penganiayaan terhadap Thunberg dan aktivis armada lainnya adalah “kebohongan”.

“Hak hukum semua tahanan sepenuhnya ditegakkan,” kata kementerian dalam sebuah posting di X pada hari Minggu.

Menariknya, Greta sendiri dan tahanan lainnya menolak mempercepat deportasi mereka dan bersikeras memperpanjang masa tahanan mereka. Greta juga tidak mengadukan tuduhan-tuduhan yang menggelikan dan tidak berdasar ini kepada otoritas Israel – karena tuduhan-tuduhan itu tidak pernah terjadi.

Penangkapan dan perlakuan Israel terhadap para aktivis memicu kritik dari negara-negara termasuk Pakistan, Turki, dan Kolombia, dan protes jalanan di seluruh dunia , serta protes tertulis dari Yunani.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan negara itu mendeportasi 29 aktivis armada lagi pada hari Minggu, tetapi banyak yang masih ditahan di Israel.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan kepada lembaga penyiaran publik RTVE bahwa 21 dari 49 aktivis flotilla Spanyol yang ditahan diperkirakan akan pulang pada hari Minggu; sementara Kementerian Luar Negeri Yunani mengatakan 27 warga Geek akan kembali dari Israel pada hari Senin.

 

 

 

SUMBER: AL JAZEERA

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved