Selasa, 7 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Trump Kembali Luncurkan Kebijakan Tarif Impor Baru, Sektor Farmasi hingga Mebel Jadi Sasaran

Kenaikan tarif terbaru ini menurut Trump bertujuan melindungi industri manufaktur dan keamanan nasional Amerika

Penulis: Bobby W
Editor: Bobby Wiratama
Facebook The White House
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari Facebook The White House, Sabtu (21/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Jumat (20/6/2025). Presiden AS Donald Trump pada Jumat (26/9/2025) kembali mengumumkan kenaikan tarif impor baru yang luas, termasuk bea sebesar 100% untuk obat bermerek. 

Namun, Trump belum menandatangani perintah eksekutif untuk mengonfirmasi kesepakatan tersebut.

Komisi Eropa menyatakan pada Jumat bahwa kesepakatan tersebut "jelas" menetapkan batas tarif inklusif sebesar 15%.

Jepang memiliki kesepakatan bahwa tingkat tarifnya tidak akan melebihi negara lain, termasuk Uni Eropa, demikian disampaikan oleh negosiator perdagangan Tokyo Ryosei Akazawa.

Perusahaan Farmasi dan Furnitur Ancang-ancang 

Menanggapi kabar kenaikan tarif di sejumlah sektor tersebut, sejumlah perusahaan sudah menyiapkan langkah antisipasi.

Di sektor farmasi, beberapa perusahaan menyoroti pernyataan Trump yang menyebut bahwa tarif 100% untuk obat bermerek hanya berlaku bagi produsen yang belum memulai pembangunan pabrik manufaktur di wilayah AS.

Seperti yang diketahui sebelumnya, banyak perusahaan farmasi telah mengumumkan investasi multibiliar dolar di Amerika Serikat, dan Roche dari Swiss pada Jumat menegaskan bahwa salah satu unitnya di AS baru saja memulai pembangunan fasilitas baru.

Perusahaan farmasi Novartis juga mengaku telah berkomitmen berinvestasi besar di AS.

Trump telah lama mengancam penerapan tarif lebih tinggi terhadap perusahaan farmasi.

Sementara itu, Irlandia, tempat beroperasinya pabrik farmasi yang sebagian besar dimiliki oleh perusahaan Amerika dan mempekerjakan sekitar 2% tenaga kerja negara tersebut, telah memajukan sebagian besar ekspornya ke AS sebagai antisipasi.

Ekspor produk kimia dan terkait, termasuk obat-obatan, melonjak 536% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 23,9 miliar euro ($27,9 miliar) pada tujuh bulan pertama 2025, menurut Kantor Statistik Pusat Irlandia.

Trump juga menindaklanjuti janjinya untuk "mengembalikan" bisnis furnitur Amerika dengan mengumumkan penerapan tarif 50% untuk kabinet dapur dan meja rias kamar mandi impor, serta tarif 30% untuk furnitur berlapis kain.

Seluruh tarif baru tersebut mulai berlaku pada 1 Oktober.

Lebih dari separuh dari $85,6 miliar bahan obat yang digunakan di AS diproduksi secara domestik, sedangkan sisanya berasal dari Eropa dan sekutu AS lainnya, menurut asosiasi perdagangan farmasi AS yang disampaikan awal tahun ini.

Sekitar 60?ri $25,5 miliar impor furnitur AS pada 2024 berasal dari Vietnam dan Tiongkok, menurut publikasi perdagangan Furniture Today.

"Banyak anggota kami terkejut mendengar kabar ini. Saya rasa keputusan tarif tambahan ini tidak adil," ujar Nguyen Thi Thu Hoai dari Asosiasi Kerajinan Kayu dan Furnitur Provinsi Dong Nai, salah satu klaster furnitur terbesar di Vietnam.

Sementara itu, Claudio Feltrin, Ketua Asosiasi Industri Furnitur Italia FederlegnoArredo, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tarif ini dapat memicu banjir impor dari Tiongkok dan pengekspor lain yang mencari pasar alternatif.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved