Selasa, 30 September 2025

Berita Populer Hari Ini

5 Populer Internasional: Konflik AS dan Venezuela Berlanjut - Masalah Mikrofon Mati di Sidang PBB

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya insiden mikrofon mati saat sidang umum PBB.

Penulis: Tiara Shelavie
www.whitehouse.gov/Pexels/Tangkapan layar dari YouTube Sekretariat Presiden/Penjaga Pantai Ulsan Korea
BERITA POPULER INTERNASIONAL - Kolase foto: Presiden Donald Trump menyampaikan pidato di KTT AI Gedung Putih di Auditorium Andrew W. Mellon di Washington, DC (kiri atas); Ilustrasi bendera Palestina (kanan atas); Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Selasa (22/9/2025) (kiri bawah); dan Kapal Yeongdo Busan di Pelabuhan Busan Songjeong (kanan bawah). Rangkuman berita populer internasional, di antaranya insiden mikrofon mati saat sidang umum PBB. 

Meski begitu, Palestina tidak bisa memberikan hak suara, kemampuan untuk mengusulkan resolusi, atau kelayakan untuk menduduki kantor PBB. 

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. ABK Indonesia Jadi Korban Tenggelamnya Kapal Nelayan Korea di Busan

Sebuah kapal nelayan berbobot 79 ton berbendera Yeongdo Busan tenggelam di perairan timur Busan pada 19 September 2025.

Dari delapan orang di dalam kapal, satu orang meninggal, satu nelayan Indonesia hilang, sementara enam lainnya berhasil diselamatkan.

Menurut Penjaga Pantai Ulsan, sinyal darurat diterima sekitar pukul 11.52 waktu setempat, sekitar 61,6 km dari Pelabuhan Songjeong, Busan.

Kapal berangkat sehari sebelumnya dengan tiga awak Korea dan lima awak Indonesia.

Tujuh orang berhasil dievakuasi—tiga warga Korea dan empat warga Indonesia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. Gubernur Miyagi Jepang Batalkan Janji Pembangunan Pemakaman Muslim Jelang Pemilu

Gubernur Prefektur Miyagi, Jepang, Yoshihiro Murai (65), membatalkan rencana pembangunan pemakaman khusus Muslim yang sebelumnya dijanjikan. 

Keputusan ini diumumkan pada 18 September 2025, hanya beberapa minggu sebelum pemilu yang akan berlangsung 9 Oktober dan penghitungan suara 26 Oktober.

Menurut sumber Tribunnews.com, keputusan itu diambil karena tekanan politik dari pihak oposisi yang menolak adanya pemakaman Muslim.

Noboru Sato (83), perwakilan Pusat Kebudayaan Islam Sendai (ICCS) sekaligus warga Muslim kelahiran Sendai, sejak lama meminta adanya pemakaman khusus Muslim.

“Saya ingin dimakamkan di kampung halaman sendiri jika memungkinkan,” ujarnya kepada HuffPost.

Meski memahami kekhawatiran sebagian warga, Sato menyebut pembatalan janji gubernur sebagai hal yang sangat disayangkan, meski sulit dihindari.

Sejak 2024, Prefektur Miyagi telah meneliti kemungkinan pembangunan pemakaman.

Pemicu awalnya adalah pertanyaan dari anggota majelis prefektur terkait meningkatnya jumlah tenaga kerja asing, terutama dari Indonesia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan