Selasa, 7 Oktober 2025

Dituduh Transgender, Istri Presiden Prancis Brigitte Macron akan Beri Bukti Ilmiah

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron mengajukan bukti ilmiah untuk membantah tuduhan Brigitte seorang transgender.

Fotografer: Soazig de la Moissonnière
ISTRI PRESIDEN PRANCIS - Foto diambil dari website resmi Kepresidenan Prancis, Jumat (19/9/2025), memperlihatkan potret resmi istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte Macron. 

Ia juga menuduh Emmanuel Macron memiliki hubungan keluarga dengan Brigitte dan melakukan inses.

Selain itu, Candace Owens menuduh Macron dipilih menjadi presiden Prancis oleh badan mata-mata AS, CIA.

Gugatan setebal 219 halaman itu meminta adanya persidangan juri atas 22 tuduhan terkait klaim yang dibuat di acara Candace Owens, termasuk dalam seri delapan bagian yang membuat sejumlah klaim tentang Emmanuel Macron, serta atas penolakan Candace Owens terhadap tiga tuntutan pencabutan yang dikirim sejak Desember lalu.

Pada Maret 2024, Candace Owens bahkan menyatakan di X  bahwa ia akan mempertaruhkan seluruh reputasi profesionalnya pada fakta bahwa Brigitte Macron sebenarnya seorang pria.

Namun, ia juga telah mengajukan mosi untuk membatalkan gugatan Macron terhadapnya.

Klaim palsu tentang jenis kelamin Brigitte Macron telah beredar di media sosial selama bertahun-tahun, sejak tahun 2021, ketika dua wanita Prancis mengunggah video YouTube yang menuduh bahwa dia pernah menjadi pria bernama Jean-Michel Trogneux, yang sebenarnya adalah saudara laki-lakinya.

Gugatan terhadap Candace Owens pada bulan Juli lalu muncul hanya beberapa minggu setelah hakim Prancis membatalkan putusan pencemaran nama baik terhadap Amandine Roy dan Natacha Rey atas video YouTube yang menyebarkan teori yang sama dengan Candace Owens tentang Brigitte.

Amandine Roy dan Natacha Rey disebutkan dalam gugatan baru yang diajukan Macron di AS dan Brigitte telah mengajukan banding atas kasusnya di pengadilan tertinggi Prancis.

Juru bicara Candace Owens menanggapi gugatan tersebut dengan mengatakan, "Candace Owens tidak tinggal diam. Ini adalah pemerintah asing yang menyerang hak Amandemen Pertama seorang jurnalis independen Amerika."

"Candace berulang kali meminta wawancara dengan Brigitte Macron. Alih-alih memberikan komentar, Brigitte justru mencoba mengintimidasi wartawan agar tunduk. Di Prancis, politisi bisa mengintimidasi jurnalis, tetapi ini bukan Prancis. Ini Amerika," lanjutnya dalam pernyataannya kepada PEOPLE.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved