Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mengenal Golden Horizon, Rudal 'Rahasia' yang Ditembakkan Israel ke Qatar dari Langit Arab Saudi

Bagaimana rudal balistik udara misterius Israel mencapai Qatar melalui jalur luar angkasa?

Ist
RUDAL BALISTIK - Rudal Golden Horizon adalah sistem senjata balistik udara milik Israel yang baru-baru ini terungkap dalam serangan ke Iran pada Oktober 2024. Israel diyakini menggunakan senjata tersebut untuk menyerang Qatar. 

Fakta-fakta seputar rudal Golden Horizon

  • Rudal Golden Horizon adalah sistem senjata balistik udara milik Israel yang baru-baru ini terungkap dalam serangan ke Iran pada Oktober 2024. 
  • Rudal ini tergolong "misteri" karena Israel tidak pernah mempublikasikannya. Keberadaan rudal ini justru dibocorkan lewat dokumen intelijen Amerika Serikat.
  • Rudal ini diduga merupakan varian dari rudal Blue Sparrow, bagian dari keluarga rudal Sparrow yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems (RADS)2.
  • Rudal yang dirancang untuk bisa dilepaskan dari pesawat tempur ini memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer dalam lintasan balistik.

Reaksi Qatar

Berbeda dengan Iran yang langsung merespons keras serangan Israel, para pemimpin Qatar "hanya" mengecam serangan itu sebagai tindak terorisme negara.

Qatar juga hanya bisa memperingatkan kalau keterlibatan mereka dalam mediasi Perang Gaza Israel-Hamas kini kemungkinan dipertimbangkan kembali. 

Menurut Qatar, jika itu mereka lakukan, dampaknya berisiko tidak hanya merusak upaya gencatan senjata, tetapi juga ambisi Amerika di Timur Tengah, termasuk memperluas Perjanjian Abraham dan membangun hubungan yang lebih erat dengan negara-negara Teluk.

Sebuah kondisi yang hampir dipastikan tidak akan "mengganggu" pikiran para pengambil kebijakan di Tel Aviv.

Presiden AS Trump sendiri kemudian menulis di Truth Social bahwa "ini adalah keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Netanyahu, bukan keputusan yang saya buat."

Namun, keraguan tetap ada tentang apakah Trump benar-benar tidak memiliki suara.

Fakta bahwa F-35 buatan AS mungkin telah digunakan dalam serangan tersebut telah memicu spekulasi bahwa Washington setidaknya secara diam-diam mengetahui operasi tersebut.

Serangan di Doha, yang dilakukan di bawah pengawasan kehadiran militer AS di Pangkalan Udara Al Udeid, menimbulkan keraguan apakah Amerika masih dapat menjamin keamanan mitra-mitranya.

Pertanyaan lainnya, "Apa manfaat berkoalisi dengan Amerika jika akhirnya tidak dibela ketika ancaman itu datang?"

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved