Cara Gen Z Nepal Munculkan People Power Gulingkan PM Oli, Ada Jalan saat Medsos Diblokir Pemerintah
Generasi Z (Gen Z) Nepal menunjukkan kekuatan luar biasa melalui gerakan people power memaksa PM Oli lengser
Kondisi ini memicu frustrasi besar, terutama di kalangan generasi muda yang merasa kehilangan harapan akan masa depan.
Sandip, seorang influencer berusia 31 tahun dari distrik Lalitpur dekat Kathmandu, menjadi salah satu penggerak utama.
Dengan menggunakan VPN untuk mengelabui pemblokiran medsos, ia menyebarkan seruan protes secara daring.
"Rakyat Nepal sudah muak dengan pemerintahan yang korup," katanya.
Ia tidak menyangka ajakannya akan direspons ribuan warga yang memadati jalan-jalan ibu kota dan daerah lain.
"Semua bergerak begitu cepat, ini benar-benar kekuatan rakyat," tambahnya.
Gaurav Nepune, aktivis berusia 34 tahun dari Kathmandu, juga memainkan peran besar.
Selama tiga bulan, ia dan kelompoknya menggelar kampanye daring yang membandingkan gaya hidup mewah para menteri dan keluarganya dengan penderitaan rakyat biasa.
"Kami melawan korupsi, tapi pemerintah malah menggunakan kekerasan untuk membungkam kami," ujar Nepune.
Ia menegaskan, para pengunjuk rasa menginginkan pemerintahan yang bersih, independen, dan tidak menjadi boneka negara tetangga seperti India atau Tiongkok, yang sering disebut berebut pengaruh di Nepal.
Meski protes ini berujung tragis dengan korban jiwa, semangat generasi muda tak padam.
Mereka menyerukan perubahan besar dan menolak kekerasan.
"Kami terus mengingatkan rakyat agar tidak terprovokasi untuk melakukan kekerasan atau perusakan," kata Nepune.
"Kami ingin pemerintahan yang benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir elit."
Baca juga: Demo Gen Z Nepal dari Larangan Media Sosial ke Penjarahan dan Pembakaran
Gandrungi Rapper
Di tengah gelombang protes, nama Balendra Shah muncul sebagai sosok harapan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.