Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Sudah Diberitahu Pengeboman di Doha, Qatar: Serangan Pengecut Israel Tidak Akan Ditolerir

Qatar menyiratkan akan membalas serangan Israel ke Doha dengan dalih menargetkan delegasi Hamas yang tengah berunding

Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
ISRAEL SERANG QATAR - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English, menampilkan laporan mengenai serangan Israel di Qatar, Selasa 9 September 2025. Israel mengaku bertanggung jawab dan berdalih menyasar pemimpin Hamas yang berada di Doha untuk negosiasi gencatan senjata atas Perang Gaza. 

"Mengapa dia (Netanyahu) bersikeras menghancurkan setiap peluang untuk mencapai kesepakatan?" tambahnya.

Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengutuk serangan tersebut, dengan mengatakan, “Qatar telah memainkan peran yang sangat positif dalam mencapai gencatan senjata dan pembebasan semua sandera,” menurut juru bicara PBB.

Seorang pejabat senior Hamas mengonfirmasi kepada CNN kalau negosiator kelompok itu memang menjadi sasaran serangan Israel di Doha.

"Namun, kelompok itu belum membuat pernyataan resmi tentang serangan Israel di Doha Qatar ini," tulis laporan CNN.

ISRAEL SERANG QATAR - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English, menampilkan laporan mengenai serangan Israel di Qatar, Selasa 9 September 2025.
ISRAEL SERANG QATAR - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English, menampilkan laporan mengenai serangan Israel di Qatar, Selasa 9 September 2025. (Tangkap layar YouTube Al Jazeera English)

AS Beri Lampu Hijau, Israel Mengaku Bertanggung Jawab

Narasumber Israel, dilansir CNN kalau Amerika Serikat telah diberitahu sebelum serangan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan, "Tindakan hari ini terhadap para pemimpin Hamas merupakan operasi Israel yang sepenuhnya independen. Israel yang memulainya, Israel yang melaksanakannya, dan Israel bertanggung jawab penuh."

Surat pendek itu tampaknya dirancang untuk menjauhkan AS dari kecaman atas serangan Israel terhadap sekutu penting Amerika di Timur Tengah.

Dua sumber Israel mengatakan serangan tersebut, yang disebut IDF sebagai “KTT Api,” telah direncanakan sekitar dua atau tiga bulan lalu tetapi dipercepat dalam beberapa minggu terakhir.

Qatar adalah salah satu sekutu terdekat AS di Timur Tengah dan rumah bagi Pangkalan Udara Al Udeid , fasilitas militer Amerika terbesar di kawasan tersebut. Sebagai mitra keamanan utama Washington, Qatar ditetapkan sebagai Sekutu Utama Non-NATO pada tahun 2022.

Al Udeid menjadi sasaran serangan Iran tahun ini setelah AS menyerang fasilitas nuklir di Iran selama kampanye Israel pada bulan Juni.

Menyusul serangan udata pada Selasa ini, Kedutaan Besar AS di Qatar memberlakukan perintah berlindung di tempat untuk fasilitasnya di negara itu, katanya dalam sebuah posting di X.

"Kami telah menerima laporan serangan rudal di Doha. Kedutaan Besar AS telah mengeluarkan perintah untuk tetap di tempat untuk fasilitas mereka. Warga negara AS diimbau untuk tetap di tempat," demikian pernyataan tersebut.

ISRAEL SERANG QATAR - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English, menampilkan laporan mengenai serangan Israel di Qatar, Selasa 9 September 2025.
ISRAEL SERANG QATAR - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English, menampilkan laporan mengenai serangan Israel di Qatar, Selasa 9 September 2025. (Tangkap layar YouTube Al Jazeera English)

Operasi Gabungan

Tak lama setelah ledakan di Qatar, militer Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka telah menargetkan “kepemimpinan senior” Hamas dengan “serangan tepat” dalam operasi gabungan dengan badan keamanan Shin Bet.

"Selama bertahun-tahun, para anggota pimpinan Hamas ini telah memimpin operasi organisasi teroris tersebut, bertanggung jawab langsung atas pembantaian brutal 7 Oktober, dan telah mengatur serta mengelola perang melawan Negara Israel," kata IDF.

Pada hari Senin, Khalil Al-Hayya bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani di Doha.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan