Sempat Batal, Prabowo Jadi Terbang ke China Penuhi Undangan Xi Jinping

Sejumlah pemimpin dunia turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri India Narendra Modi, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Kehadiran para tokoh global ini menjadikan forum tersebut sebagai ajang diplomasi strategis lintas negara yang semakin memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.

Parade Militer China

Parade militer besar-besaran yang digelar di Beijing akan menjadi ajang unjuk kekuatan militer China sekaligus memperingati 80 tahun kekalahan Kekaisaran Jepang dalam Perang Dunia II. 

Acara yang dikenal dengan nama Parade "Hari Kemenangan" ini akan berlangsung di Lapangan Tiananmen dan direncanakan menjadi sebuah pertunjukan megah dengan durasi sekitar 70 menit, dikutip dari Al Jazeera.

Parade tersebut akan menampilkan rangkaian peralatan militer modern dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), termasuk koreografi yang menonjolkan teknologi mutakhir seperti pesawat tanpa awak (drone), rudal hipersonik, serta jet tempur terbaru.

Menurut pejabat militer China, ratusan pesawat akan berpartisipasi dalam parade udara, memamerkan kesiapan dan kemampuan angkatan udara Tiongkok. 

Tidak hanya kekuatan militer, parade ini juga dipenuhi simbolisme sejarah dan budaya.

Media pemerintah melaporkan bahwa akan ada 80 peniup terompet yang tampil, melambangkan 80 tahun perlawanan China terhadap invasi Jepang sejak 1931.

Selain itu, lebih dari 1.000 musisi akan duduk dalam formasi 14 baris.

Penonton yang hadir di Lapangan Tiananmen juga akan duduk di kursi dengan warna hijau, merah, dan emas. 

Menurut CCTV, lembaga penyiaran resmi China, warna-warna ini masing-masing melambangkan tanah subur, pengorbanan rakyat, dan perdamaian, tiga elemen penting yang ingin ditekankan pemerintah dalam acara tersebut.

Parade "Hari Kemenangan" akan melibatkan 45 kontingen pasukan militer, yang akan berbaris secara teratur melewati Presiden Xi Jinping dan tamu undangan di lapangan.

Selama parade, Xi diperkirakan akan memberikan pidato yang menggarisbawahi makna sejarah peringatan dan posisi China sebagai kekuatan besar dunia.

Durasi acara sekitar 70 menit ini diharapkan tidak hanya menjadi pertunjukan militer, tetapi juga pernyataan politik dan diplomasi yang kuat, mengingat geopolitik yang sedang berlangsung di kawasan.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Presiden Prabowo