Sabtu, 4 Oktober 2025

Kunjungan Presiden Ke Luar Negeri

Donald Trump Menyaksikan dari Jauh Parade Militer China, 'Titip Salam' untuk Putin dan Kim Jong Un

Parade militer China sedang berlangsung. Tak diundang, Donald Trump menyampaikan pesan lewat media sosialnya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Tangkap layar YouTube live streaming Associated Press
PARADE MILITER CHINA - Tangkap layar YouTube live streaming Associated Press pada 3 September 2025, menampilkan suasana parade militer China di Tiananmen Square, Beijing. Tak diundang, Donald Trump menyaksikan dari jauh. 

Mengutip The Washington Post, para sejarawan menyebut bantuan Amerika Serikat sangat penting bagi China untuk bertahan selama perang.

Sebagian besar wilayah China saat itu diduduki oleh Kekaisaran Jepang, dan pertempuran telah berlangsung sejak 1937, menjelang pecahnya Perang Dunia II.

Kekalahan Jepang pada 1945, setelah pengeboman atom AS di Hiroshima dan Nagasaki, menyebabkan China terbebas dari pendudukan.

Jepang secara resmi menyerahkan wilayahnya di China dalam sebuah upacara di Nanjing, 9 September 1945.

“China dan Amerika Serikat saling membutuhkan,” ujar Rana Mitter, profesor di Harvard Kennedy School dan penulis buku Forgotten Ally: China’s World War II.

“Tanpa perlawanan China yang berkelanjutan, AS akan menghadapi masalah yang jauh lebih besar di kawasan Asia-Pasifik. Sebaliknya, tanpa bantuan keuangan dan dukungan militer Amerika, China akan jauh lebih sulit bertahan hingga akhir perang,” tambahnya.

Sejumlah media Barat, termasuk The Washington Post, menilai bahwa China saat ini berupaya menghapus peran Amerika Serikat dalam kemenangan Perang Dunia II.

Pada Selasa (3/9/2025), saat menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing menjelang parade militer, Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa China dan Rusia merupakan kekuatan pemenang Perang Dunia II.

“Kedua negara sepenuhnya menunjukkan tanggung jawab besar sebagai pemenang utama Perang Dunia II dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dengan cara yang pantas bagi negara-negara besar,” kata Xi kepada Putin dalam pidato pembukaannya.

Jepang Meminta Negara-Negara Eropa dan Asia untuk Tidak Hadir

Sebelumnya, dilaporkan oleh Kyodo News pada 24 Agustus 2025, Pemerintah Jepang meminta negara-negara Eropa dan Asia untuk tidak menghadiri parade militer dan acara lain yang akan diselenggarakan China.

Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran interpretasi sejarah versi China.

Menurut sumber diplomatik, Jepang menyampaikan pesan tersebut melalui kedutaan besarnya di berbagai negara.

Baca juga: Tiba di Lokasi Parade Militer, Xi Jinping Diapit Putin dan Kim Jong Un Berjalan di Karpet Merah

Dalam pernyataannya, Jepang menegaskan bahwa acara peringatan yang digelar China memiliki nuansa anti-Jepang dan meminta para pemimpin negara mempertimbangkan partisipasi mereka dengan sangat hati-hati.

Ketika China menggelar parade militer untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II pada 2015, Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa generasi pascaperang harus memiliki pandangan sejarah yang benar dan memetik pelajaran dari masa lalu.

Pernyataan Xi saat itu muncul setelah Perdana Menteri Jepang kala itu, Shinzo Abe, menyatakan bahwa generasi Jepang yang lahir setelah perang tidak seharusnya terus-menerus dibebani kewajiban meminta maaf atas konflik tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved