Sabtu, 4 Oktober 2025

Dari Korea Utara ke Beijing, Kim Jong Un Naik Kereta Lapis Baja, Hadiri Parade Militer China

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un baru saja melintasi perbatasan ke China dengan kereta lapis baja untuk menghadiri parade militer di China.

Tangkapan layar YouTube MBN News
KIM JONG UN - Tangkapan layar YouTube MBN News pada Selasa (2/9/2025). Kim Jong-un bepergian dengan kereta pribadinya, yang dikenal sebagai 'Taeyangho' untuk hadiri parade militer di China. Kim Jong Un memulai perjalanannya ke Beijing pada hari Selasa (2/9/2025), menggunakan kereta lapis baja yang mewah dan penuh pengamanan ketat 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un baru saja melintasi perbatasan ke China dengan kereta lapis baja untuk menghadiri parade militer besar-besaran di ibu kota Beijing.

Parade yang digelar dalam rangka memperingati "Hari Kemenangan" tersebut akan mempertemukan Kim dengan Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, serta sejumlah pemimpin dunia lainnya.

Ini menjadi momen pertemuan Internasional multilateral pertama bagi Kim Jong Un sejak ia memimpin Korea Utara.

Parade Hari Kemenangan yang akan berlangsung pada hari Rabu (3/9/2025) itu merupakan acara akbar memperingati 80 tahun penyerahan Jepang dalam Perang Dunia Kedua.

Selain menampilkan barisan puluhan ribu personel militer China, parade ini akan menjadi ajang unjuk kekuatan militer terbaru Negeri Tirai Bambu.

Termasuk pameran ratusan pesawat tempur tank, dan sistem anti-drone canggih.

Kim Jong Un memulai perjalanannya ke Beijing pada Selasa (2/9/2025), menggunakan kereta lapis baja yang mewah dan penuh pengamanan ketat, dikutip dari BBC.

Kereta ini memiliki fasilitas lengkap, mulai dari restoran yang menyajikan anggur Prancis kualitas tinggi hingga hidangan lobster segar.

Karena pengamanan ekstra ketat, kereta melaju dengan kecepatan lambat dan perjalanan diperkirakan memakan waktu hingga 24 jam, sebagaimana dilaporkan kantor bertia Korea Selatan, Yonhap.

Dibandingkan armada pesawat penumpang Korea Utara yang sudah tua, kereta lapis baja dianggap lebih aman dan nyaman bagi rombongan besar yang terdiri dari staf keamanan, medis serta pejabat penting.

Kereta ini juga menjadi ruang strategis bagi Kim untuk membahas agenda-agenda penting sebelum menghadiri pertemuan internasional tersebut.

Baca juga: Di Balik Batalnya Prabowo Bersua Kim Jong Un, Xi Jinping, dan Putin di Tiongkok

Sejak naik sebagai pemimpin Korea Utara pada akhir 2011, Kim memang dikenal lebih memilih kereta api sebagai moda perjalanan ke luar negeri, dikutip dari Reuters.

Ia telah menggunakan kereta lapis baja untuk berkunjung ke China, Vietnam, dan Rusia. 

Tradisi ini diwarisi dari kakeknya, Kim Il Sung, yang juga melakukan perjalanan kereta api ke berbagai negara, serta ayahnya, Kim Jong Il, yang dilaporkan takut terbang.

Kehadiran Kim Jong Un di parade militer China kali ini menandai pertama kalinya seorang pemimpin Korea Utara secara langsung ikut serta dalam parade militer Negeri Panda sejak tahun 1959. 

Sebelumnya, pada parade Hari Kemenangan China tahun 2015, Pyongyang hanya mengirimkan pejabat tinggi saja. 

Kini Kim akan berdampingan dengan 26 kepala negara lainnya, termasuk pemimpin dari Myanmar, Iran, dan Kuba.

Parade militer yang berlangsung selama sekitar 70 menit di Lapangan Tiananmen bersejarah ini juga diprediksi tidak akan dihadiri banyak pemimpin Barat, menyusul penentangan mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan pemberlakuan sanksi terhadap rezim Putin. 

Namun, beberapa negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Vietnam mengirimkan perwakilan mereka, menandakan strategi Beijing dalam memperkuat hubungan regional.

Hanya satu pemimpin Uni Eropa yang dijadwalkan hadir, yakni Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, sementara Bulgaria dan Hungaria akan mengirim perwakilan resmi.

Rahasia di Balik Kereta Lapis Baja Kim Jong Un

Kereta lapis baja Kim Jong Un bukanlah kereta biasa. 

Menurut pakar Korea Selatan tentang transportasi Korea Utara, Ahn Byung-min, setiap kereta memiliki 10 hingga 15 gerbong dengan fungsi khusus. 

Beberapa gerbong dipakai hanya untuk kamar tidur sang pemimpin, sedangkan lainnya membawa pasukan pengamanan, staf medis, dan ruang konferensi.

Kereta ini juga dilengkapi ruang kantor Kim, fasilitas komunikasi canggih, restoran mewah, dan bahkan gerbong yang membawa dua mobil Mercedes lapis baja.

Foto-foto resmi yang dirilis pemerintah Korea Utara memperlihatkan interior kereta yang megah dengan panel kayu, laptop berukir emas, serta tirai biru dan emas.

Pada beberapa kesempatan sebelumnya, video pemerintah Korea Utara juga menunjukkan Kim mengadakan pertemuan penting di dalam gerbong kereta yang luas dan nyaman. 

Bahkan pada perjalanan tahun 2020 ke daerah yang dilanda bencana topan, kereta tersebut dipenuhi dekorasi mewah seperti lampu berbentuk bunga dan kursi bermotif zebra.

Dalam catatan sejarah, ayah Kim, Kim Jong Il, juga dikenal melakukan perjalanan berhari-hari dengan kereta yang sama, yang dikabarkan dilengkapi dengan peti-peti anggur Bordeaux dan Beaujolais dari Paris, serta lobster hidup untuk santapan selama perjalanan.

Melintasi Batas Negara dengan Kereta Lapis Baja

Melintasi perbatasan internasional dengan kereta lapis baja bukanlah hal mudah. 

Saat Kim Jong Un melakukan perjalanan ke Rusia, rakitan roda keretanya harus dikonfigurasi ulang di stasiun perbatasan karena perbedaan ukuran rel antara kedua negara. 

Meski tidak perlu penggantian roda saat masuk China, lokomotif yang menarik kereta diganti dengan milik China, yang lebih paham sistem sinyal dan jalur rel.

Untuk pertemuan puncak sebelumnya dengan Presiden Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump, rangkaian kereta Kim juga ditarik oleh lokomotif khusus buatan China dengan nomor seri istimewa, menandakan status tinggi sang tamu. 

Kereta ini dapat melaju hingga kecepatan 80 km/jam di jaringan rel China, lebih cepat dibandingkan 45 km/jam di Korea Utara.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Kim Jong Un

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved