Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Profile Abu Obeida, Juru Bicara Penting Hamas yang Tewas di Tangan Israel

Abu Obeida, juru bicara paling terkenal Brigade Izz al-Din al-Qassam Hamas dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di Gaza, Minggu (31/8/2025)

Foto: rekaman video
BALAS ANCAMAN ISRAEL - Abu Obeida, juru bicara paling terkenal Brigade Izz al-Din al-Qassam Hamas dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di Gaza, Minggu (31/8/2025). Kehilangan Abu Obeida dipandang sebagai pukulan telak bagi Hamas, bukan hanya dari sisi militer, tetapi juga simbol perlawanan yang melekat pada dirinya.  

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel secara khusus menargetkan Abu Obeida, juru bicara Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas

Kematian Abu Obeida juga turut dikonfirmasi langsung oleh keluarga serta para pemimpin Brigade al-Qassam pada Minggu (31/8/2025).

Mengutip laporan Al Mayadeen, Abu Obeida, juru bicara paling terkenal Brigade Izz al-Din al-Qassam Hamas, tewas akibat serangan udara Israel di Gaza. 

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam (30/8/2025) ketika jet tempur Israel menggempur sebuah apartemen di kawasan Rimal, Gaza City, yang diyakini menjadi lokasi persembunyian tokoh penting tersebut. 

Ledakan besar menghancurkan bangunan dan menewaskan sedikitnya sebelas orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

Serangan ini dilakukan ketika situasi Gaza sudah berada di titik kritis. 

Wilayah Sheikh Radwan hingga Rimal dilaporkan luluh lantak, dengan ribuan warga sipil berusaha melarikan diri dari pertempuran. 

Kehilangan Abu Obeida dipandang sebagai pukulan telak bagi Hamas, bukan hanya dari sisi militer, tetapi juga simbol perlawanan yang melekat pada dirinya. 

Sementara bagi Israel, operasi ini diyakini sebagai keberhasilan dalam menargetkan “otak propaganda” musuhnya.

Siapa Abu Obeida?

Abu Obeida adalah salah satu tokoh publik paling menonjol dalam struktur Hamas. 

Baca juga: Netanyahu Klaim Tentara Israel Laksanakan Misi Rahasia Eksekusi Tokoh Bertopeng Hamas

Selama hampir dua dekade, ia menjadi juru bicara resmi Brigade al-Qassam, dikenal lewat pidatonya yang berapi-api, penuh retorika, dan sering mengejek Israel.

Jejaknya terlihat jelas pada beberapa momen penting. Pada 2006, Abu Obeida mengumumkan penangkapan prajurit Israel Gilad Shalit, peristiwa yang mengguncang politik dalam negeri Israel

Delapan tahun kemudian, tepatnya 2014, ia kembali tampil dengan kabar bahwa pasukan Hamas berhasil menangkap prajurit Israel Shaul Aron di tengah perang Gaza. 

Popularitasnya meningkat pesat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang berkepanjangan di Gaza. 

Sejak saat itu, pidatonya kerap dijadikan rujukan oleh media internasional dan dijadikan simbol perlawanan di dunia Arab.

Keunggulan Abu Obeida terlihat dari ketergantungan Hamas pada dirinya sebagai juru bicara tunggal untuk urusan militer. 

Tidak ada tokoh lain dalam organisasi yang memiliki peran setara dalam menyampaikan klaim resmi atau strategi operasi. 

Hal ini menjadikan posisinya sangat strategis, karena kehilangan suara resmi ini berarti melemahkan salah satu alat propaganda paling ampuh Hamas.

Selain perannya dalam komunikasi militer, Abu Obeida juga menjadi figur simbolis yang menginspirasi dukungan di dunia Arab. 

Pidatonya yang berani, termasuk kritik terhadap pemimpin Arab yang dianggap gagal membantu Gaza, memperkuat citra Hamas sebagai organisasi yang berani menentang tekanan internasional. 

Slogan populer seperti “Tuhan melarang,” yang muncul pada Oktober 2023, menjadi bukti pengaruhnya di kalangan publik Arab.

Hingga kini, identitas asli Abu Obeida tetap dirahasiakan. Ia selalu muncul dengan wajah tertutup keffiyeh merah-putih dan pakaian militer. 

Beberapa laporan media Israel pernah menyebut nama dan foto yang diduga dirinya, namun Hamas menolak mengkonfirmasi hal itu.

Dampak Kematian Abu Obeida

Bagi Israel, Abu Obeida adalah target penting karena kemampuannya mempengaruhi opini publik dan moral pasukan Hamas

Selama bertahun-tahun, upaya untuk menyingkirkannya selalu gagal, menjadikannya figur yang dihormati sekaligus ditakuti. 

Kehadirannya menjadi pusat narasi perang yang disampaikan Hamas, sehingga kematiannya diharap menjadi pukulan strategis yang signifikan bagi organisasi tersebut.

Kematian Abu Obeida, membawa dampak strategis yang signifikan tidak hanya mempengaruhi operasi propaganda, tetapi juga dinamika moral dan organisasi kelompok itu di lapangan.

Hilangnya sosok ini berpotensi melemahkan koordinasi komunikasi Hamas, mengurangi daya pengaruhnya terhadap publik, serta mengganggu penyampaian strategi dalam pertempuran yang sedang berlangsung.

Namun, di sisi lain, kematian Abu Obeida juga dapat memicu respons keras dari Hamas

Kelompok tersebut kemungkinan akan melakukan serangan balasan untuk mempertahankan posisi tawarnya, menunjukkan bahwa meskipun kehilangan simbol utama, organisasi tetap memiliki kapasitas untuk bertindak secara militansi. 

Dampak strategis ini akan terlihat dalam beberapa hari atau minggu ke depan, terutama terkait eskalasi konflik di Gaza, dinamika diplomasi regional, dan opini publik dunia Arab.

Dengan demikian, hilangnya Abu Obeida bukan hanya kehilangan seorang juru bicara. 

Ia merupakan pukulan simbolis dan strategis yang bisa mengubah keseimbangan komunikasi, moral, dan strategi Hamas di tengah konflik yang masih berlangsung sengit dengan Israel.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved