Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Klaim Tewaskan Juru Bicara Hamas Abu Obeida, Ancam Buru Pemimpin Hamas di Luar Negeri

Militer Israel mengklaim telah menewaskan juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida, dalam serangan udara di Jalur Gaza. 

|
Foto: rekaman video
ABU OBEIDA - Abu Obeida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam membalas ancaman Israel yang mengultimatum untuk menyetujui tawaran AS soal perpanjangan gencatan senjata. Militer Israel mengklaim telah menewaskan juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida, dalam serangan udara di Jalur Gaza. 

Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Hamas mengenai kematian Abu Obeida.

Israel Ancam Eksekusi Pemimpin Hamas Global

Sehari setelah pengumuman klaim pembunuhan Abu Obeida, Kepala Staf Israel, Eyal Zamir, menyatakan bahwa Israel akan terus memburu pemimpin-pemimpin Hamas, termasuk mereka yang berada di luar negeri.

"Tindakan kami belum selesai. Sebagian besar pimpinan Hamas yang tersisa berada di luar negeri, dan kami akan menghubungi mereka juga," kata Zamir dalam pernyataan resmi militer Israel, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Zamir menyebut IDF kini beroperasi “secara ofensif dan dengan keunggulan operasional” di berbagai front termasuk Yaman, Suriah, dan Lebanon

Hamas Konfirmasi Kematian Komandan Gaza

Sementara itu, Hamas pada hari Minggu (31/8/2025) mengonfirmasi kematian Mohammed Sinwar, salah satu tokoh penting dalam struktur militer Hamas dan adik dari Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza.

Mohammed Sinwar diketahui tewas dalam serangan udara Israel pada Mei 2024. 

Namun, baru pada akhir Agustus 2025 Hamas merilis foto-fotonya bersama “para martir dewan militer”, mengonfirmasi kabar kematiannya secara simbolik.

Militer Israel mengklaim jenazah Mohammed ditemukan pada Juni di terowongan bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza tengah. 

Ia dianggap sebagai pemimpin dewan militer Al-Qassam menggantikan komandan legendaris Mohammed Deif.

Konflik yang Berlanjut dan Krisis Kemanusiaan Memburuk

Sejak Oktober 2023, Israel telah melancarkan kampanye militer terbesar dalam sejarah Gaza. 

Serangan udara dan darat menghancurkan sebagian besar infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah.

Menurut data terbaru, lebih dari 63.459 warga Palestina tewas dan 160.256 lainnya terluka. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini menyatakan bahwa Kota Gaza kini mengalami kelaparan akut dan berada di ambang kehancuran total.

Israel kini menghadapi tekanan internasional yang semakin besar. 

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. 

Selain itu, Mahkamah Internasional juga sedang memproses gugatan genosida terhadap Israel.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Hamas dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan