Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia
India sendiri terus menjadi pembeli terbesar pasokan minyak Rusia yang selama ini menerima sanksi embargo dari negara-negara Barat
Pejabat AS menuduh India mencari keuntungan berlebihan dari minyak Rusia berdiskon, sedangkan pejabat India menuding negara-negara Barat menerapkan standar ganda karena Uni Eropa dan AS masih membeli barang Rusia senilai miliaran dolar.
Langkah Pembelian Minyak Rusia oleh India
Peningkatan pembelian minyak Rusia oleh India dalam beberapa tahun terakhir telah mengurangi ketergantungan pada pasokan minyak mahal dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Pangsa OPEC sendiri naik tipis pada 2024 setelah delapan tahun penurunan.
Menurut tiga sumber Reuters yang terlibat dalam perdagangan minyak di India, eksportir dari Rusia menjual minyak mentah Urals untuk pengiriman September dengan diskon $2–$3 per barel dari patokan Brent, lebih rendah dibanding diskon $1,50 per barel pada Agustus—yang menjadi diskon terkecil sejak 2022.
"Kecuali India mengeluarkan kebijakan jelas atau terjadi perubahan signifikan dalam ekonomi perdagangan, minyak mentah Rusia kemungkinan tetap menjadi bagian inti bauran pasokan India," kata Sumit Ritolia dari Kpler.
Perusahaan sekuritas CLSA juga memprediksi peluang terbatas India menghentikan impor minyak Rusia kecuali diberlakukan larangan global, bukan dari AS saja.
Baca juga: Trump Hukum India, Jatuhi Tarif Impor 50 Persen Akibat Borong Minyak Murah Rusia
Jika impor dihentikan, dampaknya bisa mengurangi pasokan global sekitar satu juta barel per hari dan mendorong kenaikan harga minyak jangka pendek hingga mendekati $100 per barel.
Para pedagang menyebut dampak penuh sanksi dan tarif mungkin baru terlihat pada kargo yang tiba di India pada Oktober 2025.
Selain tarif AS, Uni Eropa juga memperketat batas harga minyak Rusia menjadi $47,60 per barel mulai 2 September—15% di bawah harga pasar—untuk membatasi akses layanan Barat bagi transaksi di atas batas tersebut.
Langkah ini diperkirakan mempersulit penjualan minyak Rusia pada akhir tahun, meski India tetap menjadi mitra kunci dalam mempertahankan aliran pendapatan energi Kremlin.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.