C-130J Super Hercules Memenangkan Kompetisi 'Produk Terkeren yang Dibuat di Georgia' 2025
Pesawat kargo C-130J Super Hercules memenangkan kompetisi Produk Terkeren yang Dibuat di Georgia 2025.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Suci BangunDS
Perusahaan ini merupakan salah satu kontraktor pertahanan terbesar di dunia, dengan fokus pada bidang aeronautika, rudal dan sistem kendali tembakan, sistem putar dan misi, serta eksplorasi luar angkasa.
Lockheed Martin juga berada di balik pengembangan berbagai teknologi canggih, seperti jet tempur F-35 dan helikopter Black Hawk.
Perusahaan ini bekerja sama dengan berbagai pemerintah, termasuk militer Amerika Serikat, untuk mengembangkan dan menyediakan solusi pertahanan dan teknologi eksplorasi ruang angkasa bagi tantangan kompleks di masa depan.
Pesawat C-130J Angkatan Udara Amerika Serikat Terbang Kembali setelah Rusak Akibat Pendaratan Keras 5 Tahun Lalu

Pada April 2020 lalu, sebuah pesawat C-130J Super Hercules milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) mengalami kerusakan parah akibat pendaratan keras (hard landing) saat latihan di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman.
Pesawat dengan nomor ekor 5736 itu mengalami kerusakan signifikan pada struktur sayap, mesin, dan rakitan roda pendaratan, sehingga dinyatakan tidak dapat terbang dan sempat diperkirakan akan dipensiunkan.
Namun, AS memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada pesawat kargo tersebut.
“Proyek ini benar-benar dimulai ketika kantor program meninjau pendaratan keras dan spesifikasinya, lalu memutuskan bahwa akan lebih hemat biaya untuk mengembalikan pesawat ke armada daripada memensiunkannya sepenuhnya,” ujar Kolonel USAF Lucas Buckley, Komandan Grup Pemeliharaan ke-86, di situs ramstein.af.mil.
“Bagi para insinyur, perencana, dan teknisi, merakit kembali pesawat merupakan investasi terbaik bagi Angkatan Udara.”
Proses Perbaikan yang Rumit
Perbaikan memakan waktu empat tahun, termasuk pembuatan sayap baru dan pembangunan kontainer pengangkut sayap C-130J pertama di kelasnya.
Sayap-sayap baru tersebut dikirim ke Pangkalan Udara Ramstein, tempat tim depo Skuadron Pemeliharaan Ekspedisi ke-402 dari Pangkalan Udara Robins, Georgia, bersama Grup Pemeliharaan ke-86, bekerja selama lebih dari 30 hari untuk mengganti sayap, mesin, dan berbagai komponen utama lainnya.
Pihak Angkatan Udara menyebut, ini adalah penggantian sayap pertama untuk C-130J yang dilakukan langsung di lapangan, bukan di fasilitas pabrik.
Kolonel Buckley menjelaskan bahwa keberhasilan proyek ini merupakan hasil kolaborasi lintas unit Angkatan Udara, mulai dari perencanaan, rekayasa, penanganan, hingga pengiriman sayap dari Amerika Serikat ke Jerman.
Baca juga: Ritual Prajurit TNI AU Berdoa dan Sentuh Hidung Super Hercules C-130 J Sebelum ke Gaza Palestina
“Ini merupakan upaya tim yang menyeluruh, melibatkan kantor program C-130, teknisi, depo, staf MAJCOM, hingga petugas pemeliharaan dari Divisi ke-86 yang telah merawat pesawat selama lima tahun terakhir,” tambah Sersan Master Senior USAF Justin Jordan, pengawas jaminan mutu Grup Pemeliharaan ke-86.
Kembali Mengudara Setelah 5 Tahun
Setelah berbulan-bulan perencanaan, pelaksanaan, dan pengujian, pesawat C-130J dengan nomor ekor 5736 akhirnya menyelesaikan uji terbang pertamanya pada 15 Juli 2025, lima tahun setelah insiden pendaratan keras.
Setelah melalui beberapa penyesuaian dan pemeriksaan tambahan, Pesawat 5736 berhasil kembali ke Amerika Serikat pada 28 Juli 2025.
Sumber: TribunSolo.com
Super Hercules
Pesawat C-130J
Lockheed Martin
Georgia
Amerika Serikat
McLean
Chris Clark
Produk Terkeren
Trump Umumkan Serangan Kedua AS ke Kapal Narkoba Venezuela, Tiga Orang Tewas |
![]() |
---|
10 Negara dengan Jumlah Danau Terbanyak: Kanada Peringkat Teratas Punya 879.800, Disusul Rusia & AS |
![]() |
---|
10 Negara dengan Mobil Listrik Terbanyak: Tiongkok Memimpin, Amerika Serikat Urutan Berapa? |
![]() |
---|
Trump Peringatkan Israel soal Menyenggol 'Sekutu Besar' AS: Kalian Harus Hati-hati! |
![]() |
---|
Serangan Israel ke Qatar Tak akan Pengaruhi Hubungan AS dan Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.