Senin, 29 September 2025

C-130J Super Hercules Memenangkan Kompetisi 'Produk Terkeren yang Dibuat di Georgia' 2025

Pesawat kargo C-130J Super Hercules memenangkan kompetisi Produk Terkeren yang Dibuat di Georgia 2025.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
United States Air Force
SUPER HERCULES - Pesawat Lockheed Martin C-130J Super Hercules Angkatan Udara AS selama latihan terbang di pangkalan Garda Nasional Udara Warfield di Baltimore, Maryland (AS). Pesawat kargo C-130J Super Hercules memenangkan kompetisi Produk Terkeren yang Dibuat di Georgia 2025. 

Perusahaan ini merupakan salah satu kontraktor pertahanan terbesar di dunia, dengan fokus pada bidang aeronautika, rudal dan sistem kendali tembakan, sistem putar dan misi, serta eksplorasi luar angkasa.

Lockheed Martin juga berada di balik pengembangan berbagai teknologi canggih, seperti jet tempur F-35 dan helikopter Black Hawk.

Perusahaan ini bekerja sama dengan berbagai pemerintah, termasuk militer Amerika Serikat, untuk mengembangkan dan menyediakan solusi pertahanan dan teknologi eksplorasi ruang angkasa bagi tantangan kompleks di masa depan.

Pesawat C-130J Angkatan Udara Amerika Serikat Terbang Kembali setelah Rusak Akibat Pendaratan Keras 5 Tahun Lalu

SUPER HERCULES - Seorang penerbang AS yang ditugaskan di Skuadron Perawatan Pesawat ke-86 memberikan penghormatan kepada sebuah C-130J Super Hercules yang akan berangkat dari Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, 26 Juli 2025. Pesawat tersebut menjalani penggantian sayap pertama yang sukses di pangkalan tersebut, sebelum kembali ke Pangkalan Angkatan Udara Robins, Georgia.
SUPER HERCULES - Seorang penerbang AS yang ditugaskan di Skuadron Perawatan Pesawat ke-86 memberikan penghormatan kepada sebuah C-130J Super Hercules yang akan berangkat dari Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, 26 Juli 2025. Pesawat tersebut menjalani penggantian sayap pertama yang sukses di pangkalan tersebut, sebelum kembali ke Pangkalan Angkatan Udara Robins, Georgia. (Foto Angkatan Udara AS/Rebecca Harima)

Pada April 2020 lalu, sebuah pesawat C-130J Super Hercules milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) mengalami kerusakan parah akibat pendaratan keras (hard landing) saat latihan di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman.

Pesawat dengan nomor ekor 5736 itu mengalami kerusakan signifikan pada struktur sayap, mesin, dan rakitan roda pendaratan, sehingga dinyatakan tidak dapat terbang dan sempat diperkirakan akan dipensiunkan.

Namun, AS memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada pesawat kargo tersebut. 

“Proyek ini benar-benar dimulai ketika kantor program meninjau pendaratan keras dan spesifikasinya, lalu memutuskan bahwa akan lebih hemat biaya untuk mengembalikan pesawat ke armada daripada memensiunkannya sepenuhnya,” ujar Kolonel USAF Lucas Buckley, Komandan Grup Pemeliharaan ke-86, di situs ramstein.af.mil.

“Bagi para insinyur, perencana, dan teknisi, merakit kembali pesawat merupakan investasi terbaik bagi Angkatan Udara.”
 
Proses Perbaikan yang Rumit

Perbaikan memakan waktu empat tahun, termasuk pembuatan sayap baru dan pembangunan kontainer pengangkut sayap C-130J pertama di kelasnya.

Sayap-sayap baru tersebut dikirim ke Pangkalan Udara Ramstein, tempat tim depo Skuadron Pemeliharaan Ekspedisi ke-402 dari Pangkalan Udara Robins, Georgia, bersama Grup Pemeliharaan ke-86, bekerja selama lebih dari 30 hari untuk mengganti sayap, mesin, dan berbagai komponen utama lainnya.

Pihak Angkatan Udara menyebut, ini adalah penggantian sayap pertama untuk C-130J yang dilakukan langsung di lapangan, bukan di fasilitas pabrik.

Kolonel Buckley menjelaskan bahwa keberhasilan proyek ini merupakan hasil kolaborasi lintas unit Angkatan Udara, mulai dari perencanaan, rekayasa, penanganan, hingga pengiriman sayap dari Amerika Serikat ke Jerman.

Baca juga: Ritual Prajurit TNI AU Berdoa dan Sentuh Hidung Super Hercules C-130 J Sebelum ke Gaza Palestina

“Ini merupakan upaya tim yang menyeluruh, melibatkan kantor program C-130, teknisi, depo, staf MAJCOM, hingga petugas pemeliharaan dari Divisi ke-86 yang telah merawat pesawat selama lima tahun terakhir,” tambah Sersan Master Senior USAF Justin Jordan, pengawas jaminan mutu Grup Pemeliharaan ke-86.
 
Kembali Mengudara Setelah 5 Tahun

Setelah berbulan-bulan perencanaan, pelaksanaan, dan pengujian, pesawat C-130J dengan nomor ekor 5736 akhirnya menyelesaikan uji terbang pertamanya pada 15 Juli 2025, lima tahun setelah insiden pendaratan keras.

Setelah melalui beberapa penyesuaian dan pemeriksaan tambahan, Pesawat 5736 berhasil kembali ke Amerika Serikat pada 28 Juli 2025.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan