Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Galau, Masih Menimbang Usulan Gencatan Senjata 60 Hari Ketika Hamas Sudah Beri Lampu Hijau

Netanyahu bimbang, masih menimbang tawaran mengenai usulan gencatan senjata selama 60 hari dengan Hamas disertai pembebasan sandera di Gaza

Facebook Perdana Menteri Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook Perdana Menteri Israel memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers pada hari Minggu (10/8/2025). Netanyahu bimbang, masih menimbang tawaran mengenai usulan gencatan senjata selama 60 hari dengan Hamas disertai pembebasan sandera di Gaza 

Alasan itu yang mendorong Hamas menyatakan persetujuan terhadap proposal gencatan senjata baru yang dimediasi Mesir dan Qatar dengan dukungan Amerika Serikat.

Pernyataan Hamas menandai upaya baru para mediator untuk memulai kembali negosiasi yang gagal pada bulan Juli hingga memadamkan harapan terbaik untuk menghentikan pertempuran selama berbulan-bulan.

5 Poin Proposal Gencatan Senjata

1.Penundaan Operasi Militer Selama 60 Hari

Selama gencatan senjata dimulai nantinya hampir seluruh kegiatan militer dihentikan selama dua bulan sebagai bagian dari kesepakatan untuk menciptakan jeda yang memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk.

Hamas melihat bahwa gencatan senjata sementara selama 60 hari akan membuka ruang bagi masuknya bantuan internasional dan evakuasi korban yang membutuhkan perawatan mendesak.

2. Pertukaran Tawanan dan Sandera secara Bertahap

Hamas berkomitmen melepas sebagian sandera Yahudi (sekitar setengah dari jumlah yang tersisa), termasuk 10 sandera yang masih hidup dan melibatkan jasad sejumlah lainnya.

Sementara itu Israel akan membebaskan 150–1900 tahanan Palestina sebagai imbalannya.

3. Penarikan Pasukan Israel

Selama proses gencatan senjata, Israel akan diminta menata ulang posisi militernya—menarik pasukan dari wilayah padat penduduk dan memindahkan mereka mendekati perbatasan, sehingga akses kemanusiaan dapat dimaksimalkan.

4. Pembukaan Jalur Bantuan Kemanusiaan

Kesepakatan ini mencakup fasilitasi masuknya bantuan mendesak seperti obat-obatan, bahan bakar, dan logistik oleh PBB dan lembaga internasional, melalui pintu-pintu masuk seperti Rafah atau perbatasan lain.

5. Perundingan untuk Gencatan Senjata Permanen

Selama masa jeda 60 hari, dimulai perundingan intensif untuk mencapai perjanjian berkelanjutan, termasuk isu seperti penarikan pasukan, penghentian blokade, dan rekonstruksi.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan