Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Galau, Masih Menimbang Usulan Gencatan Senjata 60 Hari Ketika Hamas Sudah Beri Lampu Hijau
Netanyahu bimbang, masih menimbang tawaran mengenai usulan gencatan senjata selama 60 hari dengan Hamas disertai pembebasan sandera di Gaza
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Garudea Prabawati
Alasan itu yang mendorong Hamas menyatakan persetujuan terhadap proposal gencatan senjata baru yang dimediasi Mesir dan Qatar dengan dukungan Amerika Serikat.
Pernyataan Hamas menandai upaya baru para mediator untuk memulai kembali negosiasi yang gagal pada bulan Juli hingga memadamkan harapan terbaik untuk menghentikan pertempuran selama berbulan-bulan.
5 Poin Proposal Gencatan Senjata
1.Penundaan Operasi Militer Selama 60 Hari
Selama gencatan senjata dimulai nantinya hampir seluruh kegiatan militer dihentikan selama dua bulan sebagai bagian dari kesepakatan untuk menciptakan jeda yang memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk.
Hamas melihat bahwa gencatan senjata sementara selama 60 hari akan membuka ruang bagi masuknya bantuan internasional dan evakuasi korban yang membutuhkan perawatan mendesak.
2. Pertukaran Tawanan dan Sandera secara Bertahap
Hamas berkomitmen melepas sebagian sandera Yahudi (sekitar setengah dari jumlah yang tersisa), termasuk 10 sandera yang masih hidup dan melibatkan jasad sejumlah lainnya.
Sementara itu Israel akan membebaskan 150–1900 tahanan Palestina sebagai imbalannya.
3. Penarikan Pasukan Israel
Selama proses gencatan senjata, Israel akan diminta menata ulang posisi militernya—menarik pasukan dari wilayah padat penduduk dan memindahkan mereka mendekati perbatasan, sehingga akses kemanusiaan dapat dimaksimalkan.
4. Pembukaan Jalur Bantuan Kemanusiaan
Kesepakatan ini mencakup fasilitasi masuknya bantuan mendesak seperti obat-obatan, bahan bakar, dan logistik oleh PBB dan lembaga internasional, melalui pintu-pintu masuk seperti Rafah atau perbatasan lain.
5. Perundingan untuk Gencatan Senjata Permanen
Selama masa jeda 60 hari, dimulai perundingan intensif untuk mencapai perjanjian berkelanjutan, termasuk isu seperti penarikan pasukan, penghentian blokade, dan rekonstruksi.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.