Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Mengklaim Hamas Tertekan Hadapi Militer Israel
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengklaim Hamas tertekan menghadapi militer Israel, menyusul berita Hamas setujui proposal baru gencatan senjata.
Sementara Israel mengklaim pemblokiran jalur masuk bantuan ke Jalur Gaza sebagai upaya untuk menekan Hamas.
Pemblokiran jalur masuk bantuan tersebut mengakibatkan lebih dari 101 orang tewas karena kelaparan termasuk 80 anak-anak, per 22 Juli 2025.
Pada akhir Juli, Israel mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF) untuk menyalurkan kebutuhan pokok ke Jalur Gaza.
GHF yang beroperasi sejak Mei lalu, kini memiliki titik operasional di beberapa lokasi, antara lain Tal al-Sultan (Rafah, Gaza selatan), Saudi Neighborhood (permukiman di Rafah selatan), Khan Younis (tengah-selatan Gaza), dan Wadi Gaza (barat Gaza tengah, dekat Kota Gaza).
Namun, Israel dilaporkan menembaki warga Palestina yang berupaya mendapatkan bantuan dari GHF.
Setidaknya 62.004 warga Palestina telah tewas dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan pada hari Senin.
Selain itu, 60 orang tewas dan 344 orang terluka selama 24 jam terakhir, sehingga jumlah total korban luka menjadi 156.230, menurut laporan Anadolu Agency.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.