Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Tiba di AS Buat Akhiri Perang, Rusia Bombardir Kharkiv: Satu Balita dan 2 Lainnya Tewas
Saat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky disebutkan telah tiba di AS dan akan bertemu Trump pada 19 Agustus, Rusia mengamuk di Kharkiv.
Zelensky Tiba di AS Buat Akhiri perang, Rusia Bombardir Kharkiv: Satu Balita dan 2 Lainnya Tewas
TRIBUNNEWS.COM - Saat Presiden Ukraina Zelensky dilaporkan berangkat ke Amerika Serikat (AS) dengan harapan mengakhiri perang, serangan pesawat nirawak Rusia dilaporkan melakukan bombardemen dengan menargetkan bangunan-bangunan perumahan di Kharkiv, Ukraina.
Serangan tersebut telah menewaskan tiga orang, termasuk seorang balita, dan 17 orang lainnya luka-luka.
Baca juga: Makin Gila Tantang AS, Serangan Rusia Guyur Semua Bagian Ukraina, Kiev Membalas di Rostov
Dalam sebuah unggahan Telegram, Oleh Synehubov, gubernur Kharkiv, menulis, kalau tiga orang tewas, termasuk seorang gadis berusia 1,5 tahun yang jasadnya ditarik keluar dari bawah reruntuhan.
"17 orang mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda, beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit," tulis Synehubov, dikutip Senin (18/8/2025).
Ia menambahkan, "Secara total, enam bangunan tempat tinggal dan 15 mobil rusak."
Serangan ini terjadi di saat presiden berharap perdamaian abadi di wilayah tersebut.
Ia menambahkan, "Secara total, enam bangunan tempat tinggal dan 15 mobil rusak." Serangan ini terjadi di saat presiden berharap perdamaian abadi di wilayah tersebut.
Zelensky Singgung Krimea
Adapun Presiden Zelensky disebutkan telah tiba di AS dan akan bertemu Trump pada 19 Agustus.
Setibanya di Washington, ia menulis di X, "Saya berterima kasih kepada POTUS (sapaan presiden Donald Trump) atas undangannya. Kita semua memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri perang ini dengan cepat dan andal. Dan perdamaian harus langgeng."
"Tidak seperti bertahun-tahun lalu, ketika Ukraina dipaksa menyerahkan Krimea dan sebagian wilayah Timur kami—sebagian Donbas—dan Putin hanya menggunakannya sebagai batu loncatan untuk serangan baru," tegasnya.
Ia juga menyebutkan kalau, sekali lagi pada tahun 2022, negara itu berada dalam posisi yang sama saat mempertahankan wilayahnya.
"Ketika Ukraina diberi apa yang disebut 'jaminan keamanan' pada tahun 1994, tetapi itu tidak berhasil. Tentu saja, Krimea seharusnya tidak diserahkan saat itu, sama seperti Ukraina tidak menyerahkan Kiev, Odessa, atau Kharkiv setelah tahun 2022. Rakyat Ukraina berjuang untuk tanah mereka, untuk kemerdekaan mereka," tambahnya.
"Saya yakin bahwa kami akan mempertahankan Ukraina dan menjamin keamanan secara efektif," seraya memuji para prajurit di garis depan, Zelensky menyebutkan kemajuan penting di wilayah seperti Donetsk dan Sumy.
Trump baru-baru ini mengakhiri pertemuannya dengan Presiden Rusia Putin di Alaska, di mana mereka membahas akhir perang dengan Ukraina.
Aksi militer Moskow di Ukraina dimulai pada Februari 2022.
Sekarang, ini adalah perang keenam yang sedang diupayakan Trump untuk diakhiri.
Meskipun Kiev menginginkan gencatan senjata bahkan sebelum kesepakatan akhir tercapai, AS berfokus pada kesepakatan tersebut.
(oln/wn/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.301: Pussy Riot Dihukum Penjara In Absentia |
---|
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.