Temuan ACIC: Australia Konsumsi 22,2 Ton Narkotika, Termasuk Metamfetamin, Kokain, Heroin, dan MDMA
ACIC mencatat lonjakan konsumsi narkoba di Australia, dengan 22,2 ton zat terlarang terdeteksi dalam analisis air limbah nasional.
TRIBUNNEWS.COM - Australia mencatat lonjakan tajam dalam konsumsi narkotika, dengan total 22,2 ton metamfetamin, kokain, heroin, dan MDMA dikonsumsi antara Agustus 2023 hingga Agustus 2024.
Temuan ini diungkap dalam laporan tahunan Komisi Intelijen Kriminal Australia (ACIC) yang dirilis Jumat (15/8/2025).
Komisi Intelijen Kriminal Australia (Australian Criminal Intelligence Commission – ACIC) adalah badan intelijen nasional Australia yang bertugas mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan intelijen kriminal untuk memerangi kejahatan serius dan terorganisir yang mengancam keamanan nasional dan masyarakat Australia.
Aljazeera melaporkan angka tersebut menunjukkan peningkatan 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Konsumsi kokain melonjak 69 persen, MDMA naik 49 persen, metamfetamin meningkat 21 persen, dan heroin naik 14 persen.
Nilai pasar dari seluruh narkotika tersebut diperkirakan mencapai 11,5 miliar dolar Australia (sekitar USD 7,5 miliar), dengan metamfetamin menyumbang 78 persen dari total nilai, yakni sekitar 8,9 miliar dolar Australia.
Laporan ACIC menyebut bahwa peningkatan ini mencerminkan “pemulihan pasar narkoba terlarang setelah dampak pembatasan COVID-19.”
Kelompok kejahatan terorganisasi, baik domestik maupun transnasional, disebut telah memperluas operasi mereka secara agresif pasca-pandemi.
COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, bagian dari keluarga coronavirus yang menyerang sistem pernapasan manusia.
Penyakit ini pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019 dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, memicu pandemi global.
Menurut WHO dan UNODC, COVID-19 telah menyebabkan jutaan kematian dan gangguan sistem kesehatan di seluruh dunia.
Baca juga: Polda Metro Jaya Tangkap 2 Bandar dan 5 Kurir Jaringan Pengedar Narkoba Sabu Senilai Rp 516 Miliar
Varian terbaru yang sedang diamati adalah XFG (Stratus), gabungan dari varian F.7 dan LP.8.1.2.
Menurut pakar mikrobiologi dari University of Nevada, mutasi ini meningkatkan kemampuan virus untuk menghindari respons imun, meski belum terbukti menyebabkan gejala yang lebih berat dibanding varian Omicron.
Kepala ACIC Heather Cook menyatakan bahwa kelompok kriminal mengeksploitasi tingginya permintaan narkoba di Australia, “memaksimalkan keuntungan dengan mengorbankan keamanan dan kesejahteraan masyarakat.”
“Peningkatan konsumsi metamfetamin nasional sebesar 2,2 ton mengkhawatirkan karena 12,8 ton merupakan tingkat tahunan tertinggi yang tercatat oleh program tersebut,” ujar Cook.
Sumber: TribunSolo.com
Awkarin Murka Dituding Hamil saat Umumkan Keputusannya Pindah ke Australia |
![]() |
---|
Jadi Mahasiswa Termuda saat Kuliah di Australia, Devon Kei Enzo Merasa seperti Pulang Kampung |
![]() |
---|
Kedapatan Simpan 53 Kg Ganja, Dua Pria di Cakung Jakarta Timur Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Divhubinter Polri Ajukan Red Notice Jurist Tan ke Kantor Pusat Interpol di Lyon |
![]() |
---|
BNN Ungkap 11 Jaringan Narkoba, Sita Barang Bukti 503 Kilogram dan Bongkar Kasus TPPU Rp52 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.