Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gaza Kritis, Dilanda Wabah Penyakit Kulit Mematikan Hingga Ancam Nyawa Jutaan Pengungsi

Kasus penyakit kulit di Gaza dilaporkan meningkat tajam usai wilayah ini dilanda gelombang panas ekstrem hingga mencapai 50 derajat celsius

(Tangkap layar dari kanal YouTube Reuters).
KRISIS AIR MINUM - Dilanda krisis air, Akuifer Terkontaminasi dan Pipa Air Rusak di Gaza. Buntut krisis air Kasus penyakit kulit di Gaza dilaporkan meningkat tajam usai wilayah ini dilanda gelombang panas ekstrem hingga mencapai 50 derajat celcius 

Ia hanya bisa menyejukkan anak-anaknya dengan menyiramkan air—air yang kini makin sulit didapat.

Hal serupa juga diungkapkan Moaz Mukhaimar , pemuda asal Deir al-Balah ini menceritakan perjuangannya untuk bisa mendapatkan air bersih di tengah cuaca ekstrem.

Ia bahkan rela mengantri selama dua jam, tiga kali sehari, hanya untuk mendapatkan air sedikit yang sebagian tidak layak pakai.

Sementara itu Ibu Umm Omar berbicara dengan sesak tentang penderitaan putrinya, Marwa , berusia tujuh tahun yang menderita penyakit kudis akibat krisis air bersih.

“Putri saya menderita kudis di sekujur tubuhnya karena kurangnya air bersih. Saya tidak bisa mengisolasi dia dari saudara-saudaranya karena kami semua tinggal di satu tenda. Dia selalu menangis karena kesakitan.” ujarnya

Puluhan Negara Desak Israel Akhiri Krisis

Merespons situasi di Gaza yang kian memprihatinkan para menteri luar negeri dari 24 negara mendesak agar bencana kelaparan yang terjadi di Jalur Gaza segera diakhiri.

Pernyataan itu menyerukan persetujuan atas semua pengiriman bantuan dari organisasi internasional, memungkinkan organisasi kemanusian seperti PBB dan mitra kemanusiaan lainnya memiliki akses yang aman dan luas.

Tak hanya itu, para menlu itu juga mendesak agar seluruh penyeberangan dan rute untuk arus bantuan kemanusiaan, seperti makanan, pasokan nutrisi, tempat tinggal, bahan bakar, air bersih, obat-obatan dan juga peralatan medis segera dibuka.

Serta mendesak pencegahan penggunaan kekuatan militer di lokasi pendistribusian bantuan dan meminta agar warga sipil, pekerja kemanusiaan, serta tim medis dilindungi.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved