Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gaza Kritis, Dilanda Wabah Penyakit Kulit Mematikan Hingga Ancam Nyawa Jutaan Pengungsi

Kasus penyakit kulit di Gaza dilaporkan meningkat tajam usai wilayah ini dilanda gelombang panas ekstrem hingga mencapai 50 derajat celsius

(Tangkap layar dari kanal YouTube Reuters).
KRISIS AIR MINUM - Dilanda krisis air, Akuifer Terkontaminasi dan Pipa Air Rusak di Gaza. Buntut krisis air Kasus penyakit kulit di Gaza dilaporkan meningkat tajam usai wilayah ini dilanda gelombang panas ekstrem hingga mencapai 50 derajat celcius 

TRIBUNNEWS.COM – Lonjakan kasus penyakit kulit di Gaza dilaporkan meningkat tajam usai wilayah ini dilanda gelombang panas ekstrem hingga mencapai 50 derajat celsius, memperburuk situasi yang memang sudah parah,

Menurut laporan pusat medis utama di Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa Mohammad Abu Salmiya jalur Gaza kini dilanda lonjakan penyakit kulit akibat suhu udara yang mencekik.

Kondisi ini diperparah dengan adanya kelangkaan air bersih dan bahan bakar buntut aksi blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan militer Israel sejak Oktober 2023.

Israel menuduh Hamas menggunakan jalur bantuan untuk menyelundupkan senjata, peralatan militer, atau bahan bakar yang bisa dipakai dalam operasi tempur.

Dengan membatasi suplai, Israel berharap melemahkan kemampuan Hamas.

Blokade juga digunakan sebagai sarana kontrol atas pergerakan barang dan orang di Gaza, termasuk mempengaruhi kondisi sosial-ekonomi sehingga menekan kelompok bersenjata.

Namun imbas tindakan ini, pompa air dan pabrik desalinasi tidak beroperasi optimal karena kekurangan bahan bakar dan listrik.

Sementara jumlah truk tangki air yang masuk ke Jalur Gaza masih kurang mencukupi kebutuhan penduduk lebih dari 2,3 juta orang.

Situasi tersebut memaksa banyak warga menggunakan air yang tercemar untuk mandi atau mencuci, sementara tempat penampungan dan tenda pengungsian yang penuh sesak dan kotor mempercepat penularan infeksi kulit.

Ditambah lagi, gangguan pasokan bahan bakar akibat blokade membuat fasilitas medis sulit mengoperasikan alat penting seperti pendingin atau sterilisasi sehingga perawatan menjadi sangat terbatas.

"Suhu di Gaza melonjak di atas 40°C, memperburuk situasi yang memang sudah parah," kata organisasi kemanusiaan PBB.

Baca juga: Israel Bersiap Kuasai Gaza, Kerahkan 100 Ribu Tentara Cadangan demi Percepat Pendudukan

"Dengan ketersediaan air yang sangat terbatas, tingkat dehidrasi semakin meningkat," tambahnya.

Belum tersedia data resmi mengenai jumlah spesifik kasus penyakit kulit sepanjang Agustus 2025. Mohammed Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, menegaskan bahwa terjadi “peningkatan luas” dalam penyebaran, mencakup segala kelompok usia.

Warga Gaza Curhat Terpanggang Gelombang Panas

Adalah Rida Abu Hadayed, salah satu warga Gaza yang tinggal bersama tujuh anak dalam tenda kecil yang terbuat dari nylon.

Dalam wawancaranya dengan Anadolu ia mengungkap bahwa suhu panas melelahkan dan kelembaban yang tinggi membuat mereka tidak bisa tidur.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved