Konflik Rusia Vs Ukraina
Pekerja Korea Utara di Rusia Alami Kondisi Seperti Budak: Libur Cuma 2 Hari Per Tahun
Laporan ini mengutip kesaksian dari enam orang yang melarikan diri, peneliti, dan sumber intelijen Korea Selatan.
Pekerja Korea Utara di Rusia Alami Kondisi Seperti Budak: Libur Cuma 2 Hari Per Tahun
TRIBUNNEWS.COM - Para pekerja Korea Utara di Rusia dilaporkan mengalami kondisi "seperti budak".
Perlakuan 'seperti budak' ini tercermin dari jam kerja yang melelahkan, gaji yang minim, dan perumahan yang kumuh, BBC melaporkan, dikutip, Rabu (15/8/2025).
Laporan ini mengutip kesaksian dari enam orang yang melarikan diri, peneliti, dan sumber intelijen Korea Selatan.
Baca juga: Intelijen Ukraina Sebut Negara ASEAN Ini akan Gabung Korea Utara Dukung Rusia
Para pekerja Korea Utara ini diawasi secara ketat oleh agen keamanan negara Korea Utara untuk mencegah pembelotan.
"Pengawasan, menurut para ahli, bahkan telah ditingkatkan untuk mengantisipasi lebih banyak lagi warga Korea Utara yang datang untuk bekerja di Rusia," kata laporan itu.
Diperkirakan 15.000 warga Korea Utara bekerja di Rusia, sebagian besar di sektor konstruksi.
Jumlah tersebut dapat meningkat menjadi 50.000 jiwa pada akhir tahun meskipun PBB melarang perekrutan pekerja Korea Utara karena kekhawatiran Pyongyang akan menyita upah mereka.
Hampir 8.000 dari 13.000 warga Korea Utara yang pergi ke Rusia pada tahun 2024 dilaporkan melakukannya dengan visa pelajar untuk menghindari larangan tersebut.

Libur Dua Hari Per Tahun
Para pelarian mengatakan kepada BBC kalau mereka dipaksa bangun pukul 6 pagi dan bekerja hingga pukul 2 pagi keesokan harinya, dengan hanya dua hari libur per tahun.
"Rasanya seperti kami sedang sekarat," kata salah seorang.
Meskipun dijanjikan upah yang lebih tinggi dibandingkan di Korea Utara, mereka mengatakan mereka dipaksa membayar “biaya loyalitas” kepada pemerintah.
Pada akhirnya mereka hanya menerima $100 (setara Rp 1.6 Juta) hingga $ 200 (Rp 3,2 juta) per bulan, dan itu pun setelah kembali ke tanah air.
Seorang pekerja mengatakan ia merasa “malu” setelah mengetahui kalau orang Asia Tengah yang bekerja bersamanya di Rusia memperoleh penghasilan lima kali lipat lebih banyak dengan upah yang jauh lebih rendah.
Laporan tersebut menggambarkan kontainer pengiriman yang penuh sesak dan dipenuhi serangga sebagai tempat tinggal, dengan beberapa pekerja tidur di lantai bangunan yang belum selesai.
Pihak berwenang Korea Utara juga telah mengekang kesempatan langka bagi pekerja untuk meninggalkan lokasi kerja, dengan jumlah pekerja yang melarikan diri dari Rusia ke Korea Selatan turun dari 20 pada tahun 2022 menjadi hanya 10 pada tahun 2023, menurut pihak berwenang di Seoul.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.301: Pussy Riot Dihukum Penjara In Absentia |
---|
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.