Minggu, 5 Oktober 2025

Laut China Selatan Memanas! Kapal Perusak Milik AS Diusir Militer China

Kapal perusak tersebut berlayar dalam rangka operasi militer Amerika Serikat pertama yang diketahui dalam setidaknya enam tahun di Laut China Selatan.

Editor: willy Widianto
dok. US Navy
LAUT CHINA SELATAN MEMANAS - USS Dewey (bawah) berlayar dalam formasi bersama kapal patroli lepas pantai Angkatan Laut Filipina BRP Gregorio del Pilar (PS 15) di Laut China Selatan, 21 Oktober 2023. Pasukan militer China pada Rabu(13/8/2025) berhasil mengusir sebuah kapal perusak milik Amerika Serikat (AS) yang berlayar di dekat Beting Scarborough yang disengketakan di perairan strategis dan sibuk di Laut China Selatan. Kapal perusak tersebut berlayar dalam rangka operasi militer AS pertama yang diketahui dalam setidaknya enam tahun di perairan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan militer China pada Rabu(13/8/2025) berhasil mengusir sebuah kapal perusak milik Amerika Serikat (AS) yang berlayar di dekat Beting Scarborough yang disengketakan di perairan strategis dan sibuk di Laut China Selatan.

Baca juga: Tiongkok akan Terus Kuatkan Hegemoni di Laut China Selatan untuk Amankan Kepentingan Ekonomi 

Kapal perusak tersebut berlayar dalam rangka operasi militer AS pertama yang diketahui dalam setidaknya enam tahun di perairan tersebut terjadi sehari setelah Filipina menuduh kapal-kapal China melakukan manuver berbahaya dan gangguan yang melanggar hukum selama misi pasokan di sekitar atol​ atau pulau karang tersebut.

Otoritas Militer China mengatakan USS Higgins telah memasuki perairan tanpa persetujuan pemerintah China. "Tindakan AS tersebut secara serius melanggar kedaulatan dan keamanan China dan sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," tulis pernyataan otoritas militer China.

Diketahui China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, meskipun terdapat klaim yang tumpang tindih oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Amerika Serikat juga secara rutin melakukan operasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan, menentang apa yang disebutnya sebagai pembatasan lintas yang diberlakukan oleh China dan negara-negara pengklaim lainnya.

Dangkalan Scarborough belakangan memang telah menjadi sumber ketegangan utama di Laut China Selatan. Lokasi tersebut menjadi jalur bagi perdagangan tahunan senilai lebih dari $3 triliun.

Baca juga: Trump Resmi Perpanjang Gencatan Tarif Dagang dengan China 90 Hari

Dalam insiden terbaru di area tersebut, menurut laporan otoritas Manila, dua kapal China terdiri atas kapal Angkatan Laut dan kapal Penjaga Pantai China saling bertabrakan saat sedang mengejar kapal Filipina. Itu menjadi insiden pertama yang diketahui di wilayah tersebut.

Otoritas Penjaga Pantai China dalam pernyataannya mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengusir kapal-kapal Filipina dari perairan tersebut.

Pengadilan arbitrase internasional, pada tahun 2016 lalu, memutuskan bahwa klaim Beijing atas Laut China Selatan, berdasarkan pet-peta historisnya, tidak memiliki dasar dalam hukum internasional. Namun, China tidak mengakui putusan tersebut. (Al Arabiya)

Baca juga: Tensi di Laut China Selatan Memanas usai Filipina dan Tiongkok Saling Klaim Wilayah Sengketa

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved