Senin, 6 Oktober 2025

Batik yang Dipakai PM Anwar Ibrahim di Parlemen Diklaim Buatan Malaysia, Dipersoalkan Anggota Dewan

Perdana Menteri Malaysia  Anwar Ibrahim menyampaikan pidatonya di sidang rakyat (parlemen) pada  Kamis (31/7/2025) lalu.

|
Penulis: Hasanudin Aco
Facebook Anwar Ibrahim
BATIK MALAYSIA - PM Malaysia Anwar Ibrahim menggunakan batik diklaim buatan Malaysia saat berpidato di hadapan parlemen Malaysia Kamis 31 Juli 2025. 

 

TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pidatonya di sidang rakyat (parlemen) pada  Kamis (31/7/2025) lalu.

Di hadapan anggota parlemen, Anwar Ibrahim menyampaikan rencana pembangunan lima tahun  Rancangan Malaysia Ke-13 (RMK13).

Saat berpidato, baju batik yang dikenakan Anwar Ibrahim dipersoalkan anggota dewan.

Anggota Parlemen dari Kuala Terengganu, Datuk Ahmad Amzad Hashim, menganggap batik yang dipakai Anwar Ibrahim bercorak Indonesia.

Dia meminta Anwar supaya berhati-hati memilih pakaian apalagi saat berada di parlemen.

Di media sosialnya, dia mengkritik keputusan Anwar memakai baju batik corak Indonesia.

Sedangkan dia mengklaim di hari kamis seharusnya menonjolkan keunikan batik Malaysia sebagai warisan dan identitas bangsa.

Baju Buatan Kelantan Malaysia

Namun pembuat batik asal Malaysia mengklarifikasi pernyataan anggota parlemen itu.

"Maaf YB, itu batik Malaysia buatan Tunjung, Kelantan".

Demikian tegas Penggagas Bujins Batik, Amir Harith.

Kelantan merupakan negara bagian di Malaysia.

Lebih tepatnya, Kelantan terletak di sudut timur laut Semenanjung Malaysia dan berbatasan dengan Thailand di utara serta Laut China Selatan di timur. 

Pria itu sekaligus menolak anggapan Datuk Ahmad Amzad Hashim yang mengatakan  baju batik dipakai nwar Ibrahim berasal dari Indonesia.

Anak muda berusia 35 tahun itu berkata, Anwar telah beberapa kali memakai batik yang dibuatnya di butik dalam acara resmi kenegaraan.

"Batik yang dikenakan oleh Perdana Menteri harganya RM900 (Rp 3,5 juta) hingga RM 1,800 (Rp 6,8 juta)," katanya.

"Bujins Batik telah ada sejak 2009 dan beroperasi di Tunjung. Saya aktif melukis batik sejak berusia 19 tahun," katanya dikutip dari Sinar Harian.

Setelah mendengar itu, Datuk Ahmad Amzad Hashim memohon maaf kepada Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar Ibrahim atas ucapannya.

"Pemilik Bujins Batik menjelaskan itu produk mereka. Saya tidak akan pertahankan khilaf saya dan hanya sedar sebentar tadi dimaklumkan pegawai saya karena  saya dalam perjalanan dari Kuala Lumpur kembali ke Kuala Terengganu tidak mengikuti perkembangan tersebut.

"Yang itu memang salah saya dan perlu saya betulkan segera," katanya.

Ahmad Amzad mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberi teguran dan menjelaskan bahawa niatnya hanyalah untuk memberikan pandangan sebagai wakil rakyat yang prihatin terhadap industri batik tempatan.

"Kepada Perdana Menteri, saya minta maaf. Niat saya hanyalah memberikan pandangan kerana sebagai wakil rakyat Terengganu yang sentiasa bergaul dengan ramai pengusaha batik Malaysia, antara isu yang selalu dibangkitkan adalah tentang nasib industri Batik Malaysia," katanya.

Di Facebook-nya, Anwar Ibrahim menulis "Terima kasih Bujins Batik . Hari ini menggayakan batik lokal saat mengikuti Rencana Malaysia ke 13".

Sejarah batik asal Indonesia

Batik sebenarnya adalah seni tradisional Indonesia yang melibatkan pembuatan pola pada kain menggunakan lilin dan canting.

Batik mulai dikenal luas di Indonesia pada masa Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-13 hingga ke-15.

Asal-usul batik dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, dengan bukti-bukti menunjukkan keberadaannya sejak masa Kerajaan Majapahit.

Awalnya, batik merupakan seni keraton yang kemudian menyebar ke masyarakat umum. 

Batik pernah diklaim Malaysia

Batik kemudian diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Manusia pada tahun 2009, memperkuat posisinya sebagai kekayaan budaya Indonesia yang mendunia. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved