Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Drone Ukraina Picu Kebakaran di Kilang Minyak Sochi, Rusia Hentikan Operasi Bandara

Serangan drone Ukraina picu kebakaran besar di kilang minyak Sochi, Rusia. Bandara ditutup, 120 petugas dikerahkan, satu wanita dilaporkan terluka.

Google Images
SOCHI, RUSIA. Gambar dari Google Images, Minggu (3/8/2025), menunjukkan landmark Kota Sochi, Rusia yang menampilkan pemandangan udara Kota Sochi, salah satu kota resor utama di Rusia. 

1. Kemerdekaan Ukraina dan Perebutan Pengaruh (Pasca-1991)

Setelah Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya.

Meskipun Rusia awalnya mengakui kedaulatan Ukraina, hubungan mereka tetap tegang karena Ukraina menjadi wilayah "perebutan pengaruh" antara Rusia dan Barat (NATO serta Uni Eropa).

  • Identitas Nasional: Ukraina memiliki sejarah yang terjalin erat dengan Rusia, sering disebut sebagai "saudara kembar".

    Namun, Ukraina, terutama di wilayah barat, mulai memperkuat identitas nasionalnya dan berupaya melepaskan diri dari pengaruh Rusia.

  • Keinginan ke Barat: Sejak tahun 1992, Ukraina telah menunjukkan keinginan untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa, yang dilihat oleh Rusia sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya.

2. Revolusi Oranye (2004) dan Revolusi Euromaidan (2014)

Perpecahan antara faksi pro-Rusia dan pro-Barat di Ukraina memuncak dalam dua revolusi besar:

  • Revolusi Oranye (2004): Revolusi ini terjadi sebagai respons terhadap dugaan kecurangan dalam pemilihan presiden.

    Protes besar-besaran berhasil membatalkan hasil pemilu dan membawa Viktor Yushchenko, seorang pemimpin pro-Barat, ke kursi kepresidenan.

  • Revolusi Euromaidan (2014): Revolusi ini menjadi titik balik paling krusial.

    Protes massal pecah setelah Presiden pro-Rusia, Viktor Yanukovych, menolak menandatangani perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa dan memilih untuk menjalin hubungan lebih erat dengan Rusia.

    Yanukovych akhirnya digulingkan dan melarikan diri ke Rusia, digantikan oleh pemerintahan yang pro-Barat.

3. Aneksasi Krimea dan Perang di Donbas (2014)

Sebagai respons terhadap Revolusi Euromaidan, Rusia melakukan dua tindakan militer yang mengubah peta geopolitik:

  • Aneksasi Krimea: Pada Februari 2014, pasukan Rusia tanpa lencana mengambil alih Semenanjung Krimea, wilayah Ukraina yang dihuni mayoritas etnis Rusia.

    Setelah referendum yang dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional, Rusia secara resmi mencaplok Krimea.

  • Perang di Donbas: Setelah pencaplokan Krimea, kelompok separatis pro-Rusia di wilayah timur Ukraina, Donbas (termasuk Donetsk dan Luhansk), mendeklarasikan kemerdekaannya.

    Dengan dukungan militer, pendanaan, dan pasokan senjata dari Rusia, perang pun pecah.

    Ini adalah konflik berskala rendah yang berlangsung selama delapan tahun hingga invasi 2022.

4. Invasi Skala Penuh (2022)

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved