Konflik Palestina Vs Israel
ICRC: 7 Tahanan Dibebaskan dari Penjara Israel, Dipindahkan ke Gaza
ICRC umumkan 7 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel dan dipindahkan ke Gaza, di tengah lonjakan kematian dan pelanggaran di penjara.
TRIBUNNEWS.COM - Tujuh warga Palestina yang sebelumnya ditahan oleh pasukan pendudukan Israel dibebaskan dan dipindahkan ke Jalur Gaza, demikian diumumkan oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Kamis (31/7/2025).
Menurut pernyataan ICRC, para tahanan tersebut dipindahkan dari perlintasan Kissufim ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza tengah untuk menjalani pemeriksaan medis.
Perlintasan Kissufim adalah salah satu gerbang utama antara Israel dan Jalur Gaza, sementara Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa terletak di kota Deir al-Balah, bagian tengah Gaza.
Jarak antara perlintasan Kissufim dan Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza Tengah diperkirakan sekitar 25–30 kilometer jika ditempuh melalui rute darat langsung.
Namun, jarak ini bisa bervariasi tergantung kondisi jalan, titik akses yang dibuka, dan situasi keamanan di wilayah tersebut.
Tim ICRC juga membantu mereka menghubungi keluarga masing-masing guna mengatur pertemuan kembali.
Meski begitu, ICRC menyatakan staf mereka masih belum mendapatkan akses untuk mengunjungi para tahanan Palestina lainnya yang ditahan di fasilitas penahanan Israel.
Media lokal Palestina mengidentifikasi ketujuh tahanan yang dibebaskan sebagai berikut:
- Mohrez Samir Mohrez Tari (34), dari Jabalia
- Adeeb Karem Karem Eid (30), dari Jabalia
- Yassine Shaaban Sobh Halawa (40), dari Jabalia
- Nabil Hamdi Abed Dalool (58), dari al-Zaytoun
- Khaled Mustafa Abdelaziz Abou Raya (51), dari Kota Gaza
- Mahmoud Abdelhaqq Mohammad Alloush (45), dari Jabalia
- Moussa Abdelhaqq Mohammad Alloush (43), dari Jabalia
Pembebasan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi tahanan Palestina di penjara Israel.
Sehari sebelumnya, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan bersama Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengumumkan kematian Sayel Rajab Abu Nasr, seorang tahanan berusia 60 tahun dari Gaza yang ditangkap pasca 7 Oktober 2023.
Dengan kematiannya, jumlah total tahanan Palestina yang meninggal sejak dimulainya agresi Israel ke Gaza pada Oktober 2023 naik menjadi 75 orang, termasuk 46 dari Gaza yang telah teridentifikasi.
Baca juga: Ada Apa dengan UEA? Israel Perintahkan Para Diplomat dan Keluarganya Segera Mengungsi
Sejak 1967, Gerakan Tawanan Palestina telah mencatat total 312 kematian tahanan di penjara Israel.
Kedua lembaga tersebut menyebut periode saat ini sebagai masa paling mematikan dalam sejarah penahanan Palestina, dengan kondisi yang mereka nilai sebagai paling buruk dan represif.
Dalam pernyataan bersama, mereka merinci beragam pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap para tahanan, termasuk penyiksaan, kelaparan yang disengaja, penolakan perawatan medis, dan kekerasan seksual.
Mereka juga menyebut adanya kesaksian tentang penyiksaan sistematis yang dianggap paling brutal dalam sejarah konflik.
Hingga awal Juli 2025, jumlah total tahanan dan narapidana Palestina di penjara yang dikelola Dinas Penjara Israel tercatat lebih dari 10.800 orang.
Jumlah ini belum termasuk mereka yang ditahan di kamp militer yang dioperasikan oleh pasukan pendudukan.
Jumlah Korban di Gaza Tembus 60.000 Jiwa
Gaza kembali mencatat lonjakan korban jiwa setelah serangan Israel yang terus berlangsung tanpa henti selama 663 hari sejak 7 Oktober 2023.
Data terbaru yang dirilis pada 31 Juli 2025 menunjukkan bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 60.249 orang, Middle East Monitor melaporkan.
Sementara itu, 147.089 orang dilaporkan mengalami luka-luka, banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Selain itu, sekitar 11.000 orang masih dinyatakan hilang, dengan dugaan banyak dari mereka tertimbun reruntuhan bangunan atau belum teridentifikasi di fasilitas medis.
Wilayah Gaza, yang diblokade sejak 2007, kini menghadapi bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern.
Organisasi kemanusiaan menyebut kondisi di lapangan sebagai “genosida terbuka”, dengan sistem kesehatan yang runtuh, kekurangan air bersih, serta akses pangan yang hampir nihil.
Serangan udara dan artileri dari pasukan Israel masih terus berlanjut, meski desakan internasional untuk gencatan senjata semakin meningkat.
Situasi di Gaza memasuki hari ke-663 sejak dimulainya operasi militer besar-besaran oleh Israel pada Oktober 2023.
Laporan ini kembali mempertegas urgensi penanganan kemanusiaan dan tekanan diplomatik terhadap pihak-pihak yang terlibat.
Baca juga: Menteri Inggris: Rencana Inggris untuk Mengakui Negara Palestina Sesuai dengan Hukum Internasional
Pada Senin, organisasi hak asasi manusia Israel B'Tselem dan Physicians for Human Rights-Israel menuduh pemerintah Israel melakukan genosida di Gaza.
Tuduhan itu mencakup penghancuran sistematis terhadap masyarakat Palestina dan pembongkaran sistematis terhadap layanan kesehatan di Gaza.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Surat perintah juga dikeluarkan untuk mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza.
Jumlah Anak Tewas di Gaza
Tentara Israel telah membunuh 18.592 anak Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut data resmi Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Kamis.
Catatan kementerian menunjukkan bahwa banyak korban tewas bahkan masih dalam hitungan jam setelah kelahiran.
Beberapa bayi meninggal hanya beberapa jam setelah lahir akibat serangan udara atau bom Israel.
Angka yang dirilis menunjukkan bahwa para korban termasuk sembilan bayi yang terbunuh pada hari kelahiran mereka.
Lima bayi tewas pada hari pertama, lima lainnya pada hari kedua, dan delapan bayi pada hari ketiga setelah lahir.
Kementerian juga mencatat bahwa 88 anak berusia satu bulan, 90 anak berusia dua bulan, dan 78 anak berusia tiga bulan turut menjadi korban.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Palestina Vs Israel
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
---|
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.