Konflik Palestina Vs Israel
15 Negara Desak Pengakuan Negara Palestina dan Gencatan Senjata di Gaza
Lima belas negara, termasuk Prancis, Kanada, Australia menyerukan pengakuan negara Palestina secara global dan mendesak gencatan senjata di Gaza.
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 15 negara mendesak negara-negara lain untuk bergabung dalam upaya pengakuan negara Palestina secara global.
Menteri luar negeri dari 15 negara tersebut menandatangani sebuah pernyataan yang mendukung pengakuan negara Palestina dalam konferensi di New York pada hari Rabu (30/7/2025).
Perwakilan tersebut di antaranya dari negara Andorra, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, Islandia, Irlandia, Luksemburg, Malta, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, San Marino, Slovenia, dan Spanyol.
Mereka mendesak masyarakat internasional untuk mendorong upaya gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
“Kami… telah mengakui, telah menyatakan atau menyatakan kesediaan atau pertimbangan positif negara kami untuk mengakui Negara Palestina, sebagai langkah penting menuju solusi dua negara,” kata para menteri dalam pernyataan bersama.
Mereka juga menyerukan pembebasan semua sandera yang ditawan oleh kelompok perlawanan Palestina, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).
Pernyataan tersebut mengajak negara lain untuk bergabung dan menekankan perlunya menyatukan Jalur Gaza dan Tepi Barat di bawah Otoritas Palestina (PA), lapor Russia Today.
Seruan mereka muncul ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk secara resmi mengakui negara Palestina di Majelis Umum PBB pada bulan September tahun ini.
Macron mengatakan bahwa hal itu akan memajukan upaya perdamaian di Timur Tengah, sementara Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS) menolak langkah tersebut.
"Sesuai dengan komitmen historisnya terhadap perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina," kata Macron, pada 24 Juli 2025.
"Saya akan menyampaikan pengumuman khidmat ini di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan September mendatang," tambahnya, dikutip dari BBC.
Baca juga: Netanyahu Minta Negara Lain Tiru Israel Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara
Selain memprotes Macron, AS dan Israel juga memprotes konferensi solusi dua negara yang diadakan di markas PBB di New York pada 28-29 Juli 2025, menyebutnya sebagai propaganda dan hadiah untuk Hamas.
Menyusul pernyataan Prancis, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan negaranya akan mengakui negara Palestina jika Israel tidak mengakhiri bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak ultimatum Starmer, menyebutnya sebagai "hadiah untuk Hamas."
Menurut data PBB per bulan Maret lalu, 147 dari 193 negara anggota PBB secara resmi mengakui Palestina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.