Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa di Rusia

Gempa M 8,8 Guncang Rusia Picu Tsunami, Jepang Tutup Fasilitas Nuklir Fukushima

Gempa M 8,8 guncang Rusia Timur, picu peringatan tsunami. Jepang hentikan operasi Reaktor Nuklir Fukushima demi mencegah krisis baru.

|
Kolase Tribunnews.com/X/@cse_aspirantss dan Japan Times
GEMPAR M 8,8. Kolase gambar dari X/@cse_aspirantss dan Japan Times, Rabu (30/7/2025). Gempa besar berkekuatan 8,8 mengguncang wilayah Kamchatka di timur Rusia, dengan peringatan dan peringatan tsunami dikeluarkan di seluruh Pasifik bahkan membuat Jepang menghentikan operasi reaktor nuklir Fukushima, Rabu (30/7/2025). 

Operator fasilitas, TEPCO, mengonfirmasi bahwa tidak ada gangguan atau kelainan terdeteksi pada sistem reaktor.

Meski demikian, proses pemantauan ketat tetap diberlakukan untuk memastikan keselamatan seluruh sistem dan mencegah terjadinya krisis serupa seperti tragedi tahun 2011.

Lebih jauh, pemerintah Jepang mengambil keputusan untuk menghentikan sementara proses pembuangan air olahan radioaktif ke laut.

Langkah ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian dan untuk merespons kekhawatiran publik terhadap kemungkinan dampak lingkungan di tengah ancaman tsunami.

Jepang melepas air limbah dari PLTN Fukushima ke laut setelah melalui proses pengolahan dan pengenceran agar dinyatakan aman.

Air ini berasal dari sistem pendinginan reaktor pasca gempa dan tsunami tahun 2011, dan kini jumlahnya telah mencapai sekitar 1,3 juta ton.

Pelepasan air limbah dari PLTN Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik dimulai pada 24 Agustus 2023.

Baca Selanjutnya: Sirine meraung raung kepanikan melanda hawaii menyusul peringatan tsunami

Air tersebut telah diolah menggunakan sistem Advanced Liquid Processing System (ALPS) untuk menghilangkan sebagian besar zat radioaktif.

Setelah itu, air diencerkan agar kadar tritium berada di bawah batas standar internasional sebelum dilepas secara bertahap selama sekitar 30 tahun.

Proses ini melibatkan teknologi ALPS yang menyaring hampir semua unsur radioaktif, kecuali tritium.

Tritium kemudian diencerkan dalam air laut agar mencapai tingkat yang dinilai aman sebelum dilepas ke laut secara berkala.

Meski Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa langkah ini aman dan sesuai standar, sejumlah negara tetangga dan kelompok nelayan Jepang menyuarakan kekhawatiran.

Mereka khawatir terhadap potensi dampak jangka panjang bagi laut, ekosistem, dan kesehatan publik.

Situasi Terkini di Hawaii

Di Hawaii, otoritas lokal bergerak cepat dengan melakukan evakuasi pesisir, menutup pelabuhan dan menyebarkan imbauan melalui sirene dan media lokal.

Penduduk diminta tetap waspada dan mengikuti arahan evakuasi dari petugas setempat.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved