Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.252, Trump Pangkas Deadline untuk Putin, Zelensky Semringah
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.252, Trump memangkas batas waktu untuk Presiden Rusia Putin agar mengakhiri perang. Zelensky bahagia sambut langkah AS.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
Trump pada hari Senin menetapkan batas waktu baru, tetapi masih belum tepat, yaitu 10 atau 12 hari dari hari ini bagi Rusia untuk mencapai kemajuan menuju perdamaian atau menghadapi konsekuensinya.
Dua minggu telah berlalu sejak Trump mengancam akan bertindak dalam 50 hari , menyisakan 36 hari dari batas waktu semula.
Ultimatum baru 10 atau 12 hari, berarti Presiden AS memberi Putin sekitar 25 hari lebih sedikit untuk berunding.
Trump telah mengancam sanksi terhadap Rusia dan pembeli ekspornya kecuali jika ada kemajuan, lapor The Guardian.
Trump Tidak Tertarik Berbicara dengan Putin
Pada hari Senin, Trump mengindikasikan bahwa ia tidak tertarik untuk berbicara langsung dengan Putin.
"Jika Anda tahu apa jawabannya, mengapa menunggu? Dan itu akan berupa sanksi dan mungkin tarif, tarif sekunder," kata Trump.
"Saya tidak ingin melakukan itu terhadap Rusia. Saya mencintai rakyat Rusia," katanya.
Trump berulang kali mengungkapkan rasa frustasinya terhadap Putin karena ia dianggap tidak berniat mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Presiden AS sebelumnya optimis ia dapat merayu Putin untuk kembali ke meja perundingan, namun upaya tersebut semakin sulit setelah Rusia menolak gencatan senjata yang dia usulkan, dan terus melanjutkan serangan udara secara masif terhadap Ukraina.
Turki Berharap Jadi Tuan Rumah Perundingan Rusia-Ukraina
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan harapan bahwa perundingan damai antara Ukraina dan Rusia akan diselenggarakan dalam waktu dekat, yang akan mengarah pada berakhirnya perang.
"Merupakan harapan tulus Turki bahwa sebagaimana meja perundingan telah disiapkan di Istanbul, meja perundingan damai akan segera disiapkan di Turki, dan perang berdarah ini akan berakhir," kata Erdogan.
Merujuk pada negosiasi sebelumnya antara Ukraina dan Rusia di Istanbul, Erdogan mengatakan Turkiye telah mengintensifkan upaya diplomasi perdamaiannya.
"Sejak awal, kami telah menganut kebijakan yang seimbang, adil, dan damai dalam perang antara Rusia dan Ukraina," ujarnya.
Presiden Turki menekankan bahwa perang yang dilancarkan Rusia harus diakhiri dan mengatakan ia bersedia menjadi tuan rumah pertemuan antara Ukraina dan Rusia di tingkat kepala negara, lapor Pravda.
Serangan Siber, Maskapai Rusia Batalkan Sejumlah Penerbangan
Maskapai penerbangan Rusia Aeroflot terpaksa membatalkan puluhan penerbangan pada hari Senin setelah kelompok peretas pro-Ukraina yang mapan mengatakan telah melakukan serangan siber.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.