Senin, 29 September 2025

Cuaca Ekstrem

Banjir Dahsyat Landa Beijing, Lebih dari 30 Orang Tewas, 80.000 Warga Terpaksa Mengungsi

Beijing dan wilayah sekitarnya kembali dilanda bencana banjir dahsyat yang mengakibatkan lebih dari 30 orang tewas.

Tangkapan Layar YouTube ABC News (Australia)
BANJIR LANDA BEIJING - Tangkapan Layar YouTube ABC News (Australia) yang diambil pada Selasa (29/7/2025). Beijing dan wilayah sekitarnya kembali dilanda bencana banjir dahsyat yang mengakibatkan lebih dari 30 orang tewas dan memaksa lebih dari 80.000 penduduk dievakuasi ke tempat aman. 

TRIBUNNEWS.COM - Beijing dan wilayah sekitarnya kembali dilanda bencana banjir dahsyat yang mengakibatkan lebih dari 30 orang tewas dan memaksa lebih dari 80.000 penduduk dievakuasi ke tempat aman.

Hujan deras yang mulai turun sejak akhir pekan lalu semakin mengguyur wilayah tersebut hingga Senin (28/9/2025), malam, waktu setempat.

Banjir mengakibatkan infrastruktur rusak, komunikasi terputus hingga melumpuhkan aktivitas masyarakat.

Pemerintah China telah mengerahkan upaya penyelamatan maksimal untuk menanggulangi dampak bencana yang kian meluas ini.

Banjir parah ini terutama melanda distrik Miyun dan Yanqing di pinggiran Beijing, dua daerah yang selama ini relatif jarang terdengar namun kini menjadi pusat bencana. 

Miyun, yang merupakan lokasi waduk terbesar di utara Tiongkok, mengalami curah hujan ekstrem mencapai 543,4 mm, angka tertinggi dalam sejarah sejak waduk tersebut dibangun pada 1959. 

Warga di distrik ini dan sekitarnya harus segera mengungsi karena ancaman air yang terus meninggi, sementara ribuan rumah dan puluhan desa mengalami pemadaman listrik serta kerusakan parah akibat banjir dan tanah longsor, dikutip dari BBC.

Sejarah mencatat bahwa Beijing bukan kali ini saja mengalami banjir ekstrem. 

Pada Juli 2012, kota ini juga pernah diguyur hujan deras sebesar 190 mm dalam sehari, menewaskan 79 orang.

Namun banjir kali ini, yang datang begitu cepat dan deras, membawa kerusakan signifikan dan korban jiwa yang tidak kalah banyak. 

Di kota Chengde, sekitar tiga jam di timur laut Beijing, tanah longsor juga menelan delapan korban jiwa, sementara di provinsi Hebei tetangga, empat orang tewas dan beberapa masih dinyatakan hilang akibat longsor.

Baca juga: Trump Bantah Ingin Bertemu Xi, Tapi Buka Peluang Kunjungan ke Tiongkok dalam Waktu Dekat

Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang telah menginstruksikan semua pihak berwenang untuk melakukan pencarian dan penyelamatan secara menyeluruh dan mempersiapkan diri menghadapi skenario terburuk. 

"Segala upaya harus dikerahkan untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang atau terjebak, untuk memindahkan dan memukimkan kembali penduduk di daerah terdampak, dan untuk mengurangi korban jiwa semaksimal mungkin," ujar Xi Jinping, dikutip dari The Guardian.

Pemerintah pusat juga mengalokasikan dana sekitar 200 juta yuan untuk membantu pemulihan dan perbaikan infrastruktur yang rusak. 

Tim penyelamat menggunakan helikopter dan drone untuk menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau akibat banjir.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan