Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Beri Jawaban soal Proposal Gencatan Senjata, Tunggu Respon Israel

Hamas menyerahkan tanggapannya mengenai proposal gencatan senjata selama 60 hari kepada mediator dan menunggu respon dari Israel.

Telegram Brigade Al-Quds
BRIGADE AL-QUDS - Foto ini diambil pada Kamis (13/2/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Quds (sayap militer Jihad Islam), memperlihatkan anggota Brigade Al-Quds diapit oleh anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) saat berpatroli selama pertukaran tahanan gelombang ke-3 Kamis (30/1/2025). Pada 23 Juli 2025, Hamas mengumumkan mereka telah menyerahkan tanggapannya mengenai proposal gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengumumkan mereka telah menyerahkan tanggapannya terhadap usulan gencatan senjata di Jalur Gaza kepada para mediator.

Sementara media Israel melaporkan delegasi negosiasi Israel telah menerima mandat untuk membahas penghentian perang.

"Hamas baru saja menyampaikan tanggapannya dan tanggapan faksi-faksi Palestina terhadap usulan gencatan senjata kepada saudara-saudara yang menjadi mediator," kata Hamas dalam pernyataannya, Kamis (24/7/2025), tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat (AS) ingin mencapai gencatan senjata di Gaza dan membebaskan para tahanan sesegera mungkin.

Sementara itu, Utusan AS Steve Witkoff akan bertemu dengan para pejabat Timur Tengah di Eropa untuk membahas usulan perjanjian.

Laporan pers AS dan Israel mengindikasikan Steve Witkoff akan mengadakan pertemuan di Italia dengan pejabat tinggi dari Timur Tengah, lapor Al Jazeera.

Hal ini terjadi setelah AS berupaya menghidupkan perundingan tersebut setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden pada Januari lalu.

Tuntutan Palestina

Mengenai rincian negosiasi yang sedang berlangsung di Doha, surat kabar Israel Hayom melaporkan Hamas telah meminta agar pasukan Israel dikerahkan hanya 800 meter dari pagar keamanan di Jalur Gaza.

Ia menunjukkan Hamas menuntut pembebasan lebih banyak tahanan Palestina untuk setiap tentara Israel yang ditangkap.

Setidaknya 59.219 warga Palestina telah tewas dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan pada hari Rabu (23/7/2025).

Baca juga: Hamas Kecam Negara-negara Arab Hanya Melongo Lihat Kelaparan Kritis di Gaza

Pernyataan kementerian mengatakan bahwa 113 jenazah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sementara 534 orang terluka, sehingga jumlah korban luka menjadi 143.045 dalam serangan Israel, lapor Anadolu Agency.

Serangan mematikan Israel di Jalur Gaza terjadi setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 dengan menyerbu ke perbatasan Jalur Gaza dan Israel.

Hamas menangkap setidaknya 250 orang selama operasi tersebut.

Hamas menggambarkan operasi tersebut sebagai perlawanan terhadap pendudukan Israel atas tanah Palestina selama beberapa dekade.

Sejak Oktober 2023, mediator Qatar dan Mesir, berupaya untuk menengahi perundingan antara perwakilan Hamas dan Israel untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Riwayat Kesepakatan Israel-Hamas

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved