Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

WHO Kecam Serangan di Gaza, Sebut Operasi Kemanusiaan Lumpuh Gara-gara Israel 

WHO mengutuk keras serangan terhadap fasilitas yang menampung staf dan keluarga mereka di Deir al Balah, Gaza. 

RNTV/TangkapLayar
SERANGAN ISRAEL - Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025) yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk keras serangan terhadap fasilitas yang menampung staf dan keluarga mereka di Deir al Balah, Gaza, 21 Juli 2025. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk keras serangan terhadap fasilitas yang menampung staf dan keluarga mereka di Deir al Balah, Gaza, 21 Juli 2025.

WHO merupakan badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas sebagai otoritas pengarah dan koordinator dalam urusan kesehatan masyarakat internasional

Menurut WHO, serangan Israel ke penampungan warga Gaza menyebabkan gangguan besar terhadap operasi kemanusiaan WHO, termasuk kerusakan gudang utama dan penahanan staf, di tengah memburuknya kondisi keamanan dan kesehatan masyarakat.

Serangan terjadi setelah meningkatnya permusuhan dan perintah evakuasi terbaru yang dikeluarkan oleh militer Israel

WHO melaporkan bahwa kediaman staf mereka diserang tiga kali dalam satu hari, menyebabkan kerusakan signifikan dan kebakaran. 

Staf dan keluarga, termasuk anak-anak, mengalami trauma berat karena paparan langsung terhadap kekerasan tersebut.

Dalam siaran persnya, WHO menyampaikan bahwa militer Israel memasuki tempat penampungan, memaksa perempuan dan anak-anak berjalan kaki menuju zona Al-Mawasi yang sedang dilanda konflik aktif. 

Sementara itu, staf laki-laki diborgol, ditelanjangi, dan diinterogasi di bawah todongan senjata.

"Staf laki-laki dan anggota keluarga diborgol, ditelanjangi, diinterogasi di tempat, dan diperiksa di bawah todongan senjata," demikian pernyataan WHO dalam siaran resminya dilansir, Rabu (24/7/2025). 

Sebanyak dua staf WHO dan dua anggota keluarga mereka ditahan, dan meski tiga orang kemudian dibebaskan, satu staf WHO masih ditahan hingga saat ini. 

Lalu sebanyak 32 orang lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, berhasil dievakuasi ke kantor WHO dalam sebuah misi yang digambarkan sangat berisiko.

WHO menyatakan bahwa serangan ini telah melumpuhkan kehadiran operasional mereka di Gaza

“Sebagai badan kesehatan utama PBB, kehadiran operasional WHO di Gaza kini terganggu, melumpuhkan upaya untuk mempertahankan sistem kesehatan yang kolaps,” tulis WHO.

Gudang utama WHO yang terletak di Deir al Balah juga mengalami kerusakan akibat serangan yang memicu ledakan dan kebakaran. 

Tak lama setelah itu, gudang dijarah oleh warga yang putus asa. 

Kerusakan tersebut memperparah keterbatasan WHO dalam menyediakan dukungan medis yang sudah sangat kritis.

Koordinat semua fasilitas WHO telah dibagikan kepada pihak-pihak terkait untuk memastikan perlindungan. 

Namun serangan terus terjadi, menciptakan ancaman serius terhadap seluruh respons kesehatan di Gaza.

“WHO menyerukan pembebasan segera staf WHO yang ditahan hari ini, dan perlindungan bagi seluruh staf dan fasilitas kami,” tegas pernyataan WHO.

Dengan 88 persen wilayah Gaza kini berada dalam perintah evakuasi atau zona militerisasi, WHO menyebut tidak ada lagi tempat yang benar-benar aman bagi warga sipil maupun tenaga kesehatan.

WHO menegaskan komitmennya untuk tetap berada di Gaza dan memperluas operasinya meski berada dalam tekanan besar. 

Organisasi tersebut juga menyerukan gencatan senjata segera dan menekankan bahwa waktu untuk mencegah lebih banyak korban jiwa sudah hampir habis.

“Gencatan senjata bukan hanya diperlukan, tetapi sudah terlambat,” tutup WHO.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved