Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Presiden Iran: Kemenangan Israel Ilusi, Program Nuklir Kami Masih Jalan

Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebut kemenangan Israel hanyalah ilusi dan program nuklir Iran masih berjalan seteleh perang 12 hari pada bulan Juni.

Tangkapan layar tayangan Al-Jazeera di X @AJArabic
PRESIDEN IRAN - Tangkapan layar tayangan Al-Jazeera, Rabu (23/7/2025) memperlihatkan Presiden Iran Masoud Pezeshkian (kanan) berbicara dalam wawancara dengan Al-Jazeera yang ditayangkan pada Rabu, 23 Juli 2025. 

Menanggapi pertanyaan Al Jazeera tentang upaya pembunuhan yang dihadapinya dari Israel selama perang terakhir, Presiden Iran mengatakan tujuannya adalah untuk membunuh para pemimpin politik setelah pembunuhan para pemimpin militer, untuk menciptakan kekacauan yang meluas dan menjatuhkan negara dan rezimnya.

Perang 12 Hari antara Israel dan Iran

Israel memulai perang terhadap Iran pada 13 Juni 2025 dengan meluncurkan rudal ke Teheran.

Perdana Menteri Israel Netanyahu mengklaim serangan itu diperlukan untuk menghancurkan program nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman setelah menuduh Iran berupaya membuat senjata nuklir.

Pada hari ke-10, sekutu Israel, AS, menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Fordow, dan Natanz pada 22 Juni 2025.

AS mengerahkan tujuh unit B‑2 Spirit stealth bombers dalam serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran (Fordow, Natanz, dan Isfahan) pada 22–23 Juni 2025 yang dikenal sebagai Operation Midnight Hammer.

Selain itu, AS menggunakan 14 bom GBU-57A/B yang dikenal sebagai Massive Ordnance Penetrator atau MOP.

Fasilitas nuklir di Fordow dihantam dengan 12 bom GBU-57A, yang dijatuhkan dari 6 pesawat B-2 dan masing-masing menjatuhkan 2 bom.

Satu pesawat B-2 Spirit menjatuhkan dua bom GBU-57A ke fasilitas nuklir di Natanz dan kapal selam AS meluncurkan rudal Tomahawk di fasilitas di Isfahan.

AS terlibat dalam perang tersebut setelah Israel melobi AS untuk mengerahkan pesawat B-2 Spirit yang dapat membawa satu-satunya bom, GBU-57A, yang diklaim dapat menembus fasilitas nuklir Iran jauh di bawah tanah.

Iran membalas serangan AS dengan menargetkan pangkalan militer AS di Qatar dan Irak pada 23 Juni 2025.

Pada 24 Juni 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata, mengakhiri perang yang berlangsung selama 12 hari.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian

Masoud Pezeshkian lahir pada 29 September 1954 di Mahabad, Provinsi West Azerbaijan, Iran, dari keluarga keturunan Azeri dan Kurdi. 

Ia menempuh pendidikan di Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz, dan menjadi ahli bedah jantung pada tahun 1993, dikutip dari The Strait Times.

Masoud Pezeshkian memulai karier politiknya pada tahun 1997, ketika ia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Kesehatan di bawah pemerintahan Presiden Mohammad Khatami, kemudian diangkat menjadi Menteri Kesehatan dan Pendidikan Medis pada tahun 2001 hingga 2005.

Setelah itu, ia terpilih sebagai anggota Parlemen Iran (Majles) mewakili daerah Tabriz sejak 2008 hingga 2024, bahkan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama Parlemen dari 2016 sampai 2020.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved