Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al-Quds Hilang Kontak dengan Penjaga Sandera Israel Rom Braslavski

Kelompok perlawanan Palestina, Gerakan Jihad Islam (PIJ) sebut sayap militernya, Brigade Al-Quds, hilang kontak dengan penjaga sandera Rom Braslavski.

Telegram Brigade Al-Quds
SANDERA ISRAEL - Tangkapan layar video dari Telegram Brigade Al-Quds, Rabu (23/7/2025). Pada 22 Juli 2025, kelompok perlawanan Palestina, Gerakan Jihad Islam (PIJ) mengumumkan sayap militernya, Brigade Al-Quds, kehilangan kontak dengan penjaga sandera Rom Braslavski. 

TRIBUNNEWS.COM - Akun juru bicara Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Abu Hamza mengumumkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan anggotanya yang menjaga sandera tentara Israel yang ditawan, Rom Braslavski.

"Kami mengumumkan bahwa kami telah kehilangan kontak sejak kemarin dengan kelompok keamanan yang menahan tentara Israel Rom Braslavski," kata akun tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (22/7/2025).

"Ini terjadi setelah pasukan musuh menembus dan mengepung area tempat tawanan tersebut berada. Kami tidak tahu nasib mereka saat ini," tambahnya.

Akun tersebut mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak peduli dengan nasib para sandera.

"Sejak dimulainya perang pemusnahan terhadap rakyat kami, Netanyahu yang kriminal dan pemerintahan teroris sayap kanannya yang ekstremis telah dengan sengaja mengabaikan masalah para tahanan dan perjuangan mereka, dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh mereka dan mengembalikan mereka kepada keluarga mereka dalam peti mati," tulisnya.

Menyusul pengumuman dari Brigade Al-Quds, media Israel, Channel 13, melaporkan bahwa keluarga Rom Breslavsky menuntut pertemuan mendesak dengan para pejabat Israel.

“Setelah pernyataan organisasi Jihad Islam bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan kelompok yang menahannya di Gaza, keluarga tawanan Rom Braslavski menuntut pertemuan mendesak dengan Kepala Staf, Menteri Pertahanan, atau Perdana Menteri," lapor Channel 13 pada hari Selasa.

Keluarga Rom Braslavski mengatakan mereka tidak mengetahui informasi apa pun tentang Rom Braslavski, kecuali informasi bahwa ia ditahan sendirian.

"Tidak ada yang tahu di mana Rom berada — baik IDF maupun PIJ. Satu-satunya hal yang pernah kami dengar adalah bahwa dia ditahan sendirian," kata anggota keluarga Rom Braslavski di media sosial.

Mereka mendesak pemerintah Israel untuk memprioritaskan keselamatan sandera dan memberitahu informasi kepada mereka.

“Tidak ada yang menanggapi kami, mereka tidak menanggapi pesan kami, mereka tidak memberi tahu kami atau melibatkan kami sebagai keluarga. Kami ingin tahu di mana putra kami berada," lanjutnya.

Baca juga: Trump Yakin 10 Sandera Segera Bebas, Dorong Gencatan Senjata 60 Hari Israel-Hamas

"Kami ingin para pejabat duduk bersama kami dan menyampaikan situasi ini dengan jujur, bukan memberikan informasi yang terpotong-potong atau setengah kebenaran. Kami hancur dan menderita. Kami menuntut jawaban tentang Romi," lanjutnya.

Dalam pesan mereka, keluarga tersebut menulis, “Kami ingin tahu di mana putra kami berada. Kami ingin mereka yang bertanggung jawab duduk bersama kami dan menyampaikan gambaran yang utuh—bukan informasi yang terpotong-potong dan setengah kebenaran."

Keluarga Rom Braslavski mengatakan bahwa pemerintah Israel mungkin akan melakukan hal yang berbeda jika yang ditawan adalah anggota keluarga mereka.

"Kami mendengar apa yang dikatakan Menteri Orit Strock. Biarkan dia menempatkan dirinya di tempat kami. Biarkan dia merasakan apa yang saya, Tami, rasakan sebagai seorang ibu—dia tidak akan pernah berbicara seperti itu. Ketika anggota pemerintah membayangkan diri mereka di posisi kami, keputusan mereka mungkin akan berbeda," katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan