Konflik Palestina Vs Israel
Hamas: Berton-ton Bantuan Menumpuk di Rafah, Israel Biarkan Gaza Kelaparan
Hamas mengecam Israel yang menumpuk berton-ton bantuan di Rafah, menganggapnya membiarkan orang-orang di Gaza mati kelaparan.
Serangan terbaru pada Minggu pagi di wilayah Zikim, Jalur Gaza utara, menjadi puncak kekejaman ini.
Setidaknya 73 warga sipil tewas setelah tentara Israel menargetkan kerumunan orang yang tengah menunggu bantuan, menggunakan tembakan artileri dan senapan mesin.
“Bantuan dijadikan umpan. Kelaparan digunakan sebagai alat untuk membunuh. Ini adalah kekejaman yang tak bisa ditoleransi oleh siapa pun yang masih memiliki hati nurani,” kata Hamas.
Mereka menuntut penyelidikan internasional segera terhadap mekanisme distribusi bantuan AS-Israel yang menurut mereka telah berubah menjadi sarana pembunuhan sistematis terhadap rakyat sipil tak bersenjata.
Hamas mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa, organisasi kemanusiaan global, serta negara-negara Arab dan Islam untuk segera bertindak.
Mereka menuntut pembukaan segera penyeberangan Rafah tanpa kendali Israel, penghentian blokade total atas Gaza, tekanan internasional terhadap Israel dan AS untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan yang sedang berlangsung, serta pemberian akses penuh kepada lembaga kemanusiaan internasional untuk menyelamatkan nyawa warga Gaza.
Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup semua penyeberangan ke Jalur Gaza dan mencegah masuknya bantuan makanan dan medis, yang menyebabkan kelaparan menyebar di Jalur Gaza.
Sejak Oktober 2023, Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza, termasuk pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pemindahan paksa, mengabaikan semua seruan dan perintah internasional dari Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.
Israel mengklaim serangannya di Jalur Gaza bertujuan untuk menghancurkan Hamas yang dianggap sebagai ancaman.
Militer Israel berdalih serangan tersebut sebagai balasan atas serangan Hamas dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Serangan Israel yang didukung AS di Jalur Gaza telah menewaskan sekitar 58.895 warga Palestina dan melukai 140.980 lainnya, menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Minggu.
Setidaknya 130 jenazah dibawa ke rumah sakit dan 495 orang terluka dalam 24 jam terakhir, lapor Anadolu Agency.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.