Senin, 6 Oktober 2025

Tiongkok Bangun Bendungan Raksasa di Tibet Senilai Rp2700 Triliun, Bisa Pasok Listrik 300 Juta Warga

Dengan investasi sebesar Rp2.700 triliun, bendungan ini menjadi simbol ambisi energi dan geopolitik Tiongkok di kawasan Asia Selatan

Editor: Eko Sutriyanto
Ist
ILUSTARSI BENDUNGAN - }emerintah Tiongkok resmi memulai pembangunan bendungan raksasa di wilayah Nyingchi, Tibet, di atas Sungai Yarlung Tsangpo—hulu dari Sungai Brahmaputra yang mengalir ke India dan Bangladesh. Proyek ini digadang menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia, melampaui kapasitas Bendungan Tiga Ngarai. 

Dengan kapasitas tampung mencapai 980 juta meter kubik dan luas genangan sekitar 4.983 hektare, Jatigede menjadikan aliran Sungai Cimanuk sebagai sumber utamanya.

Bendungan ini dibangun tidak hanya untuk menyimpan air, tetapi juga untuk mengalirkannya secara terukur guna berbagai kebutuhan vital masyarakat.

Bendungan Jatigede memiliki lima fungsi utama: irigasi: mengairi lebih dari 90.000 hektare sawah di Jawa Barat; pengendali banjir: mengurangi risiko banjir di kawasan hilir seperti Indramayu dan Cirebon; penyedia air baku: untuk kebutuhan rumah tangga dan industri; pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA): menghasilkan energi terbarukan dan pariwisata: menjadi daya tarik wisata air dan perikanan

Pembangunan bendungan ini menelan biaya sekitar Rp4,4 triliun, termasuk investasi untuk pembangunan fisik, pengadaan lahan, relokasi warga, hingga instalasi PLTA yang kini telah beroperasi.

Komponen investasi finansial lain seperti pinjaman luar negeri dan penanaman modal untuk PLTA berdiri sebagian terpisah tetapi dimasukkan dalam total proyek. (India Today)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved