Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.242, Eropa Menggeruduk Rusia dengan Sanksi

Pada perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.242 pada Sabtu (19/7/2025), Uni Eropa mengumumkan rencana menjatuhkan sanksi ke Rusia, disusul oleh Inggris.

Editor: Nuryanti
Foto: Sergei Bobylev, RIA Novosti/Kremlin
PUTIN HADIRI RAPAT - Foto diambil dari Kantor Presiden Rusia, Sabtu (21/6/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam sidang pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg pada Jumat (20/6/2025). Pada 18 Juli 2025, Uni Eropa mengumumkan rencana baru untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia. 

Uni Eropa pada hari Jumat menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia, termasuk langkah-langkah yang bertujuan untuk membatasi industri minyak dan energi Rusia.

Uni Eropa akan menetapkan batas harga bergerak untuk minyak mentah Rusia sebesar 15 persen di bawah harga pasar rata-ratanya, yang bertujuan untuk memperbaiki batas harga 60 dolar yang sebagian besar tidak efektif yang telah dicoba diberlakukan oleh negara-negara G7 sejak Desember 2022. 

Langkah-langkah tersebut disetujui setelah Slovakia mencabut penentangannya dengan imbalan jaminan lebih lanjut atas impor gas.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan langkah-langkah Uni Eropa akan menjadi salah satu paket sanksi terkuat terhadap Rusia hingga saat ini.

"Kami akan terus meningkatkan biayanya, sehingga menghentikan agresi menjadi satu-satunya jalan ke depan bagi Moskow," ujarnya, lapor The Guardian.

Inggris akan Ikuti Langkah Uni Eropa

Inggris mengumumkan akan bergabung dengan pembatasan harga, yang berdampak buruk pada pendapatan minyak Moskow. 

"Inggris dan sekutu-sekutu Uni Eropa-nya semakin menekan kas militer Kremlin dengan membendung aliran dana paling berharga dari perang ilegalnya di Ukraina," ujar Menteri Keuangan Rachel Reeves pada pertemuan G20 di Afrika Selatan.

Rusia Menentang Keputusan Uni Eropa

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengeluh kepada wartawan bahwa Rusia menganggap pembatasan sepihak semacam itu ilegal. 

"Kami menentangnya. Tetapi pada saat yang sama, tentu saja, kami telah memperoleh kekebalan tertentu dari sanksi. Kami telah beradaptasi dengan kehidupan di bawah sanksi," ujarnya pada hari Jumat.

Kanselir Jerman Tak Yakin Ukraina Bisa Gabung Uni Eropa di Masa Depan

Kanselir Jerman, Friedrich Merz, mengatakan kemungkinan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2034 sangat kecil.

"Bagi kami, prioritas utama mutlak adalah, pertama dan terutama, melakukan segala yang mungkin untuk mengakhiri perang ini," kata Merz pada hari Jumat. 

"Kemudian kita akan membahas rekonstruksi Ukraina ... tetapi itu akan memakan waktu beberapa tahun," lanjutnya.

Ia mengatakan hal itu bahkan mungkin tidak akan memengaruhi prospek keuangan jangka menengah Uni Eropa saat ini, yang berlangsung hingga tahun 2034.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan di Kyiv pada bulan Februari bahwa Ukraina dapat bergabung dengan Uni Eropa sebelum tahun 2030 jika negara tersebut melanjutkan reformasi dengan kecepatan dan kualitas saat ini.

Australia Mulai Kirim Tank ke Ukraina

Pengiriman tahap pertama tank Australia telah diserahkan kepada Angkatan Darat Ukraina.

Australia sebelumnya telah berjanji untuk memberikan 49 tank Abrams kepada Ukraina Oktober lalu. 

Sebagian besar tank telah dikirimkan dan tahap terakhir akan tiba dalam beberapa bulan mendatang, tetapi jumlah pastinya belum dirilis.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan