Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.241, Kyiv Mau Uji Coba Senjata Asing di Medan Perang
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.241, Ukraina membuka pintu uji coba senjata asing di medan perang, berupaya menarik produsen senjata dari luar negeri.
"Jika kita membayar untuk senjata-senjata ini, itu adalah dukungan kita," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE), Kaja Kallas pada hari Rabu (16/7/2025).
Rusia: Trump Tinggalkan Upaya Perdamaian
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan keputusan Donald Trump untuk meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina merupakan sinyal bagi Kyiv untuk meninggalkan upaya perdamaian.
Rusia bersumpah tidak akan menerima "pemerasan" ultimatum sanksi baru Washington yang disampaikan pada 14 Juli, AS akan menjatuhkan tarif sekunder untuk mitra dagang Rusia jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghentikan perang dalam waktu 50 hari.
Trump juga menjanjikan lebih banyak persenjataan untuk Ukraina setelah mengungkapkan rasa frustasinya terhadap Putin.
"Jelas bahwa rezim Kyiv secara konsisten menganggap keputusan kolektif Barat tersebut sebagai sinyal untuk melanjutkan pembantaian dan meninggalkan proses perdamaian," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Slovakia akan Berhenti Hambat Uni Eropa Jatuhkan Sanksi ke Rusia
Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, mengatakan negaranya akan berhenti memblokir persetujuan paket sanksi Uni Eropa ke-18 terhadap Rusia pada Jumat.
Robert Fico mengatakan pada hari Kamis, Slovakia telah mencapai semua yang bisa dicapainya saat ini, setelah beberapa kali memblokir persetujuan Uni Eropa atas sanksi tersebut untuk menuntut jaminan atas kerugian yang dikhawatirkannya dari rencana Uni Eropa lainnya untuk mengakhiri semua impor gas dari Rusia mulai tahun 2028.
Para duta besar negara-negara Uni Eropa akan bertemu pada Jumat pagi untuk menyetujui sanksi baru tersebut.
Bulan lalu, Komisi Eropa mengusulkan paket sanksi ke-18 terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada tahun 2022, yang ditujukan terhadap pendapatan energi, perbankan, dan industri militer Moskow.
Ukraina Buka Pintu Uji Coba Senjata Asing, Medan Perang Jadi 'Laboratorium'
Klaster pertahanan Brave1 di Ukraina meluncurkan platform "Uji Coba di Ukraina" untuk menguji teknologi militer asing langsung di medan perang.
Produsen senjata dari luar negeri kini dapat bekerja sama dengan unit militer Ukraina guna menguji UAV, drone air, peralatan perang elektronik, hingga teknologi AI.
Platform ini diluncurkan oleh Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, dalam konferensi pertahanan LANDEURO di Jerman.
Brave1 menawarkan lokasi uji coba nyata, umpan balik dari medan perang, dan kerja sama produksi dengan mitra Ukraina.
Fokus utama teknologi yang diuji mencakup:
- Pertahanan udara
- Pencegat drone
- Sistem pemandu dan pengendali berbasis AI
- Sistem elektronik dan air tak berawak
- Solusi untuk menghadapi bom luncur.
Inisiatif ini bertujuan mempercepat pengembangan dan adopsi teknologi militer canggih guna mengubah arah perang melawan Rusia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.